Rabu, 19 Januari 2011

Hubble Tangkap "Katak Hijau" Antariksa

NASA Katak hijau di Antariksa yang tertangkap teleskop ruang angkasa Hubble

KOMPAS.com — Teleskop Hubble berhasil menangkap citra gumpalan gas berwarna hijau di luar angkasa yang tampak seperti katak hijau sedang menari di wilayah berjarak ratusan juta tahun dari Bumi.
Astronom mengungkapkan, gumpalan gas itu dalam kondisi "hidup" yang berarti  melahirkan bintang baru. Beberapa bintang yang dilahirkannya diketahui masih sangat muda, baru berumur beberapa juta tahun.
Ukuran gumpalan gas itu sama dengan ukuran galaksi Bimasakti. Jaraknya 650 juta tahun cahaya. Foto gumpalan gas tersebut dipublikasikan Senin (10/1/2011) di American Astronomical Society Meeting yang berlangsung di Seattle.
Bill Keel, astronom dari Universitas Alabama yang mengamati gumpalan gas ini, mengatakan, si katak hijau itu ditemukan di wilayah terpencil semesta tempat kelahiran bintang baru yang jarang ditemukan.
"Ini menjadikan bintang baru yang lahir menjadi bintang kesepian. Mereka berada di wilayah entah-berentah," kata Keel. Bintang baru lahir karena ada bagian yang kolaps dan menghasilkan tekanan sehingga memicu kelahiran bintang.
Gumpalan gas ini sebenarnya telah ditemukan tahun 2007 oleh seorang guru asal Belanda, Ariel van Arkel. Sesaat setelah penemuannya, gumpalan gas ini lalu diberi nama Hanny's Voorwerp. Voorwerp berarti obyek dalam bahasa Belanda.
Arkel menemukannya dalam proyek Galaxy Zoo, yaitu sebuah proyek yang memungkinkan orang awam mengamati bintang dan menemukan obyek baru. Saat ditemukan, gumpalan gas ini sebenarnya berwarna biru dan berukuran lebih kecil.
"Waktu itu sebenarnya gumpalan ini berwarna biru dan berukuran lebih kecil. Tapi, kini menjadi seperti katak hijau yang menari di luar angkasa karena berwarna hijau," kata Arkel saat diwawancara Associated Press.
Astronom mengungkapkan, sebagian besar gumpalan gas ini adalah hidrogen yang berasal dari dua galaksi yang berdekatan. Gumpalan gas bercahaya sebab diiluminasi oleh kuasar dari salah satu galaksi. Kuasar adalah obyek paling terang di semesta yang mendapatkan energi dari lubang hitam.
AP