Kamis, 28 Oktober 2010

Agar pasien cedera otak bisa "bicara"


Oleh Alex Pangestu  | Rabu, 8 September 2010 | kesehatan


Agar pasien cedera otak bisa "bicara"
Para peneliti dari University of Utah mendemonstrasikan kalau mereka berhasil menerjemahkan sinyal otak menjadi kata. Keberhasilan mereka ini membuka pintu untuk membuat alat yang mampu menjadi sarana komunikasi bagi pasien yang tidak bisa berbicara karena mengalami cedera otak atau karena penyakit lain.

Sistem yang mereka buat menggunakan 2 jaringan mikroeletroda yang diletakkan di dua bagian otak yang mengatur kemampuan bicara. Para peneliti berhasil menerjemahkan sinyal-sinyal otak untuk 10 kata, yakni "ya", "tidak", "panas", "dingin", "haus", "lapar", "halo", "selamat tinggal", "tambah", atau "kurang". Ketika digunakan untuk menebak salah satu dari 2 kata yang ada di pikiran pasien, tebakan sistem benar sekitar 76 hingga 90 persen. Tapi ketika diminta untuk mengenali salah satu dari 10, tingkat tebakan yang benar menurun drastis ke 28 hingga 48 persen.

Para peneliti mengakui kalau sistem ini masih perlu banyak pengembangan. Mereka berkonsentrasi pada tingkat akurasi lebih dulu. Target mereka adalah 3 tebakan benar dari 4 kasus yang diberikan. Kemudian, mereka baru akan mengembangkan jumlah kata yang dapat dikenali.

Untuk itu, pada penelitian selanjutnya, mereka akan menggunakan elektroda yang lebih besar, elektroda yang tersusun 11 kali 11 yang berisi 121 elektroda. Dengan demikian, sinyal otak yang tertangkap akan lebih banyak sehingga membuat akurasi tebakan jauh lebih tepat dan sistem ini dapat digunakan dalam dunia kesehatan.

Sumber: Discovery News
Gambar: DailyGalaxy.com

Agar pasien cedera otak bisa "bicara"


Oleh Alex Pangestu  | Rabu, 8 September 2010 | kesehatan

Agar pasien cedera otak bisa "bicara"
 
Para peneliti dari University of Utah mendemonstrasikan kalau mereka berhasil menerjemahkan sinyal otak menjadi kata. Keberhasilan mereka ini membuka pintu untuk membuat alat yang mampu menjadi sarana komunikasi bagi pasien yang tidak bisa berbicara karena mengalami cedera otak atau karena penyakit lain.

Sistem yang mereka buat menggunakan 2 jaringan mikroeletroda yang diletakkan di dua bagian otak yang mengatur kemampuan bicara. Para peneliti berhasil menerjemahkan sinyal-sinyal otak untuk 10 kata, yakni "ya", "tidak", "panas", "dingin", "haus", "lapar", "halo", "selamat tinggal", "tambah", atau "kurang". Ketika digunakan untuk menebak salah satu dari 2 kata yang ada di pikiran pasien, tebakan sistem benar sekitar 76 hingga 90 persen. Tapi ketika diminta untuk mengenali salah satu dari 10, tingkat tebakan yang benar menurun drastis ke 28 hingga 48 persen.

Para peneliti mengakui kalau sistem ini masih perlu banyak pengembangan. Mereka berkonsentrasi pada tingkat akurasi lebih dulu. Target mereka adalah 3 tebakan benar dari 4 kasus yang diberikan. Kemudian, mereka baru akan mengembangkan jumlah kata yang dapat dikenali.

Untuk itu, pada penelitian selanjutnya, mereka akan menggunakan elektroda yang lebih besar, elektroda yang tersusun 11 kali 11 yang berisi 121 elektroda. Dengan demikian, sinyal otak yang tertangkap akan lebih banyak sehingga membuat akurasi tebakan jauh lebih tepat dan sistem ini dapat digunakan dalam dunia kesehatan.

Sumber: Discovery News
Gambar: DailyGalaxy.com

menepis mitos air


Oleh Andi Prianto  | Selasa, 28 September 2010 | kesehatan

Menepis mitos air
 
Majalah, situs internet, bahkan teks kedokteran menganjurkan agar kita minum delapan gelas air putih sehari. Namun, para ahli tidak yakin akan kebenaran dan asal-usul "aturan" ini. 

Menurut Mike Sawka, ilmuwan dari Angkatan Darat AS , rumus itu berasal dari penelitian hidrasi hewan pengerat pada 1933 yang merekomendasikan konsumsi 2,5 liter air per hari untuk menutupi kehilangan air melalui keringat dan ekskresi pada manusia aktif. Dua puluh persen air konsumsi didapat dari makanan kaya air—sup, es krim—menyisakan kekurangan dua liter (delapan gelas) lagi. 

Namun, Anda tidak memerlukan delapan gelas air putih setiap hari. Minuman yang lain bisa diperhitungkan bahkan yang berkafein sekalipun. "Kebutuhan tubuh untuk menahan cairan mengalahkan pengaruh kecil kafein yang ada saat cairan hilang," kata Douglas Casa, psikolog olah raga dari University of Connecticut. Tubuh juga tidak malu memberitahu jika Anda butuh cairan. Minumlah jika haus, dan sebaliknya. 

Satu pengecualian: minumlah sebelum melakukan olah raga berat. Jika ragu, cek urin Anda. Urin akan berwarna kuning gelap jika Anda dehidrasi, kata Stella Volpe ahli nutrisi University of Pennsylvania.

Oleh Marc Silver
Foto oleh Marc Silver

Robot akan membuka rahasia piramida


Oleh Alex Pangestu  | Senin, 16 Agustus 2010 | teknologi

Robot akan membuka rahasia piramida
 
Sebuah robot dibuat secara khusus untuk masuk ke Piramida Agung Giza lebih dalam. Robot yang jadi bagian dari Proyek Djedi, sebuah proyek yang sudah berjalan tahunan, akan menjelajah ke tempat yang tidak terjangkau oleh robot sebelumnya dan masuk ke dalam ruangan yang tak terjamah selama 4.500 tahun.

Ruangan yang akan dimasuki tersebut adalah kuburan sang Ratu yang letaknya berada lebih dalam dibandingkan kuburan Raja. Kuburan Raja terletak lebih dekat dengan pintu keluar agar rohnya bisa dengan mudah menemukan jalan ke alam baka.

Robot penjelajah dilengkapi dengan kamera serat optik berukuran mini untuk melihat ke berbagai sudut yang sulit. Robot, yang dibuat oleh para peneliti dari Universitas Leeds bekerja sama dengan Dessault (perusahaan penerbangan asal Prancis) dan Scoutec (perusahaan robotika asal Inggris) tersebut juga akan memeriksa kekuatan batu dengan menggunakan satelit ultrasonik. Selain itu, robot ini bisa mengeluarkan mikrobot berdiameter 0,7 inci.

Agar tidak mengubah permukaan batu piramida yang sensitif, robot dilengkapi dengan roda nilon dan serat karbon. "Semua robot dibuat sehingga kerusakan yang diakibatkan bisa sangat minimal," Shaun Whitehead, Mission Manager berkata pada TechNewsDaily. "Roda yang baru ini tidak mencengkeram, tapi menggelincir di atas permukaan batu."

Robot baru ini akan jadi robot ketiga yang pernah berusaha menjelajah kubur Ratu. Ekspedisi dengan robot pertama mendapati pintu besar yang terkunci. Robot kedua mendapati pintu lagi di balik pintu besar pertama tersebut. Dengan mikrobot dan bor, robot ketiga ini diharapkan bisa melewati halangan serupa.

Sumber: LiveScience

Peta otak paling detail saat ini

Oleh Alex Pangestu  | Senin, 2 Agustus 2010 | sains

Peta otak paling detail saat ini
 
Peta otakPara peneliti di IBM menciptakan peta syaraf paling rumit yang pernah ada. Peta tersebut menggambarkan jaringan otak milik monyet ekor pendek dengan detail yang belum pernah terungkap sebelumnya. Penelitian ini berhasil memetakan area 4 kali lebih banyak daripada penelitian sebelumnya. Selain itu, jumlah hubungan yang terpetakan juga lebih banyak 3 kali.

Hal terpenting yang berhasil mereka temukan adalah hal yang mereka sebut dengan "inti yang terintegrasi dengan erat". Menurut perkiraan mereka, inti tersebut mungkin merupakan kunci kemampuan logika yang membuat manusia memiliki kesadaran. Peneliti juga mendapati bahwa inti itu tidak hanya terdapat pada satu atau dua area, tapi menjangkau korteks premotor, korteks prefrontal, temporal lobe, thalamus, korteks visual, bahkan area lain.

Peneliti juga menemukan hal lain yang mengejutkan. Korteks prefrontal yang terletak di bagian depan otak ternyata menjadi pusat yang mendistribusikan informasi ke seluruh otak.

Dengan memetakan proses jaringan yang sangat rumit ini membuka kemungkinan orang meniru cara kerja otak untuk membuat chip komputer yang mampu "berpikir" seperti otak.

Sumber: Popsci
Gambar: Popsci

Komputer super prediksi terbentuknya topan


Oleh Alex Pangestu  | Kamis, 29 Juli 2010 | sains

Komputer super prediksi terbentuknya topan
 
CycloneBo-wen Shen dari Universitas Maryland menggunakan Pleiades, komputer super milik NASA, dan data atmosfer untuk membuat simulasi terbentuknya Topan Nargis. Penggunaan komputer super tersebut membuat para ilmuwan membuat simulasi dengan data yang lebih lengkap dan akurat sehingga prediksi yang dihasilkan lebih tepat.

"Untuk membuat perkiraan terjadinya hurikan, dibutuhkan sebuah sistem yang bisa menggambarkan kondisi cuaca--pergerakan udara dan temperatur, serta curah hujan--lalu membuat simulasi bagaimana mereka berubah dan berinteraksi secara global dan lokal untuk membentuk suatu topan," jelas Shen kepada LiveScience.

Dengan membandingkan data hasil simulasi dengan hasil penelitian Topan Nargis asli, Shen dan timnya mengaku kalau simulasi yang mereka buat bisa memprediksi terbentuknya badai 5 hari sebelum terjadi. Andai saja simulasi ini sudah ada sebelum Topan Nargis terjadi, maka jumlah korban mungkin tidak mencapai 100 ribu orang.

Topan Nargis terjadi di Myanmar pada 2 Mei 2008 dengan kecepatan angin lebih dari 165 kilometer per jam. Topan ini tercatat sebagai salah satu dari 10 topan paling mematikan.

Hasil studi dari 1 kejadian ini dianggap belum cukup untuk membuktikan akurasi model simulasi milik Shen. Robert Atlas, Direktur NOAA di Miami, mengatakan,"Model milik Shen memang bekerja dengan baik untuk 1 topan, tapi tak berarti bekerja untuk badai yang akan terjadi."

Sumber: LiveScience
Gambar: www.smh.com.au

Asal usul simbol-simbol komputer?

Posted by Alex Pangestu on August 17, 2010
Sudah kenal dengan simbol @ yang sering disebut “at”, “a keong”, atau sebutan lain, kan? Dari mana sih sebetulnya simbol itu dan simbol-simbol lain yang sering dipakai dalam dunia komputer berasal?


Pada saat Perang Dunia II para insinyur mengartikan angka 0 sebagai  “mati” dan 1 sebagai “nyala”. Tahun 1973, International Electrotechnical Commission membuat logo berupa lingkaran yang ditusuk oleh garis, untuk menunjukkan keadaan siaga (stand by). Lalu, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) menganggap logo itu tak menggambarkan arti sebenarnya. IEEE lalu membuat logo itu mengacu pada tombol daya.

Para pengembang Mac sedang berembuk untuk membuat sebuah tombol spesial, tombol Command. Tadinya, tombol itu akan memakai logo Apple. Tapi, Steve Jobs kurang suka. “Terlalu banyak logo Apple di layar. Saya blenger!,” Andy Hertzfeld, salah satu pengembang Mac, mengutip Jobs pada saat bercerita kepada Popsci. Seorang artis digital Susan Kare melihat-lihat simbol-simbol internasional dan pandangannya jatuh kepada sebuah simbol yang menandakan ada atraksi di tempat berkemah. Simbol itu juga dikenal sebagai “perulangan Gorgon” dan dalam standar Unicode, arti simbol itu adalah “tempat simbol-simbol menarik”.

Ada raja dari Denmark yang juga dikenal sebagai ahli buah arbei biru–salah satu giginya berwarna biru–bernama Harald Blåtand. Logo Bluetooth yang dipakai saat ini merupakan perpaduan dari inisialnya. Blåtand juga terkenal karena menyatukan berbagai kepentingan politik dari kelompok yang sekarang dikenal dengan nama Norwegia, Swedia, dan Denmark. Seperti halnya fungsi Bluetooth saat ini: menghubungkan beberapa alat agar dapat berkomunikasi.

Logo USB seperti trisula, betul? Memang dari situlah idenya. Toh perangkat USB, seperti flash disk dan modem, juga ditusukkan seperti trisula. Bedanya, kalau ketiga ujung trisula berbentuk segitiga, ketiga ujung logo USB terdiri dari lingkaran, segitiga, dan segiempat. Ketiga bentuk itu menandakan kalau USB bisa dipakai oleh berbagai periferal.

Tombol Play memang tidak asli berasal dari komputer. Tombol ini ditambahkan ke keyboard sebagai fungsi multimedia. Pada tahun 1960-an, logo segitiga ini dipakai sebagai simbol tape deck. Arah segitiga menunjukkan arah putaran pita kaset.

Ada yang bilang simbol Pause ini merupakan modifikasi simbol Stop yang dibelah. Tahu kan kalau simbol Stop adalah bujur sangkar? Pendapat lain menyebutkan kalau tombol Stop ini berasal dari salah satu simbol dalam bagan elektronika, yakni simbol yang menunjukkan hubungan terbuka. Ada juga yang berpendapat kalau simbol berupa dua garis itu berasal dari notasi musik, penggalan (caesura).

Logo siaga (stand by) yang dibentuk dari angka 0 dan 1 dipakai untuk simbol tombol daya–di awal artikel sudah disebut. Nah, IEEE merasa bertanggung jawab mencari tombol baru sebagai logo siaga. Dapatlah simbol bergambar bulan. IEEE pun mengubah istilah “siaga” menjadi “tidur” alias sleep.

Simbol @ dipakai oleh para akuntan pada tahun 1885 sebagai singkatan dari “at the rate of”. Mundur lagi ke masa lampau, konon para biksu telah memakai simbol ini untuk pengganti kata “di” atau “kea arah”. Simbol ini dipakai dalam dunia komputer ketika seorang Raymond Tomlinson, programmer dari Bolt, Beranek & Newmann menggunakannya untuk memisahkan nama komputer (yang sudah terhubung ke jaringan) dari penggunanya.

Tahun 1995, para pengembang di Apple sudah selesai mendesain FireWire. Tapi, mereka belum mendapatkan simbol yang tepat untuk menggambarkan fungsi FireWire yang menawarkan kecepatan tinggi untuk perangkat audio dan video. Setelah beberapa saat, mereka berhasil membuat simbol yang memiliki tiga cabang. Ketiga cabang itu mewakili video, audio, dan data. Awalnya simbol FireWire berwarna merah, tapi tanpa alasan yang jelas, warna simbol berubah jadi kuning.

Simbol ini disebut “bola pantai” yang menandakan “kematian” (spinning beach ball of death–SBBOD). Inilah logo yang muncul di Mac ketika ada sebuah program yang hang. Apple secara resmi menyebutnya sebagai “spinning wait cursor”. Asal mula simbol yang dipakai di kursor ini masih jadi misteri. Tapi, bila dirunut, simbol ini merupakan evolusi simbol yang lebih dulu dipakai Apple, yakni simbol jam tangan.

Menurut desainernya, David Hill dari IBM, simbol ethernet menggambarkan adanya jaringan komputer yang sedang aktif. Kotak-kotak dalam simbol tersebut, yang disusun tanpa hierarki, menyimbolkan komputer-komputer yang terhubung dalam jaringan.
Sumber: Popsci
Gambar-gambar: Popsci

Limbah industri minuman keras jadi bahan bakar

Oleh Alex Pangestu  | Jumat, 20 Agustus 2010 | sains


Limbah industri minuman keras jadi bahan bakar
Angkat gelas untuk para ilmuwan dari Edinburgh Napier University, Skotlandia karena mereka berhasil membuat bahan bakar hayati dari produksi minuman keras. Tanpa perlu memodifikasi mobil, bahan bakar yang dihasilkan dari limbah produksi tersebut bisa langsung dipakai.

botol scotchLimbah yang terpakai untuk membuat bahan bakar hayati ini ada dua, yakni "port-ale" dan draff. Port-ale merupakan cairan yang tertinggal pada alat penyuling, sedangkan draff adalah buah-buahan kering yang sarinya sudah disedot. Setelah diolah, kedua bahan itu bisa menjadi bahan bakar bernama butanol. Sebetulnya, butanol sudah bisa terbakar sendiri. Akan tetapi, butanol rencananya akan dicampur dulu dengan bensin atau solar dalam jumlah 10 persen. Dengan demikian, penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil dapat dikurangi.

Industri minuman keras merupakan salah satu industri terbesar dan teraktif di Skotlandia sehingga bahan baku bahan bakar yang merupakan limbah industri ini mudah didapat dan berarti tidak ada sumber daya lain yang akan tereksploitasi.

Sumber: Popsci
Foto: http://i.ehow.com/

Panel surya dilengkapi pembersih debu yang dipakai di Mars


Oleh Alex Pangestu  | Senin, 23 Agustus 2010 | sains

Panel surya dilengkapi pembersih debu yang dipakai di Mars
 
Panel surya diusulkan agar dilengkapi dengan suatu teknologi yang memungkinkan panel surya tersebut membersihkan dirinya sendiri dari debu. Para ilmuwan mengusulkan teknologi pembersih debu yang digunakan oleh peralatan yang dikirim ke Mars. Panel surya yang bebas debu akan menyerap listrik lebih efektif sekaligus efisien, serta mengurangi biaya perawatan. Demikian menurut sebuah hasil studi yang dilaporkan pada pertemuan yang diadakan American Chemical Society, 22 Agustus.

Sistem pembersih debu itu memiliki kaca atau plastik transparan yang berisi bahan yang sensitif terhadap listrik. Sebuah sensor memonitor kondisi debu. Apabila debu sudah mencapai ketebalan tertentu, sensor akan menghidupkan listrik pada pembersih debu. Gelombang listrik lalu menggeser debu ke tepian, membuat permukaan penerima cahaya kembali bersih.

"Kami berpendapat sistem kami ini sangat menguntungkan ketika  dipakai di daerah yang sangat berdebu dan berpolusi," kata Malay K. Mazumder, Ph.D, pemimpin studi, kepada ScienceDaily. Ia juga mengatakan kalau teknologi pembersih ini ini merupakan satu-satunya teknologi pembersih otomatis yang tidak menggunakan air atau alat mekanik. Artinya, panel surya di daerah gurun harus dilengkapi dengan teknologi ini mengingat harga air bersih yang sangat tinggi di daerah tersebut.

Mazumder menjelaskan, debu 1/7 ons dalam tiap 0,8 meter persegi mengurangi konversi tenaga surya sebanyak 40 persen. "Di Arizona, dalam sebulan jumlah debu bisa mencapat 4 kali lipat dari itu. Jumlah debu lebih banyak lagi di Timur Tengah, India, dan Australia," katanya.

Panel surya, menurut Mazumder, semakin banyak digunakan. Sejak 2003 sampai 2008, jumlah penggunaan tenaga surya meningkat 50 persen dan diprediksikan akan bertambah 25 persen setiap tahun.

Sumber: ScienceDaily
Foto: iStockphoto/Flavio Massari

catatan harian

hari ini aku kembali masuk ke dalam kantorku yang dulu. ada rasa optimis yang tumbuh di hati ini untuk dapat segera mewujudkan mimpiku. tetapi jujur perasaan jenuh kembali merasuki batinku. perasaan ingin segera mendapatkan penghasilan. mungkin benar musuh utama dalam hidup adalah diri sendiri. aku sangat-sangat ingin segera mendapatkan apa yang aku ingin. hasratku untuk menulis juga terus-terusan terbentur dengan ide-ide cerita yang sering tidak jalan, dengan susunan jata-kata yang baku yang membuat aku sendiri merasa malas untuk membacanya. oh Tuhan berikanlah hidayahmu untukku.

Indonesia siap bangun listrik tenaga nuklir


Oleh Alex Pangestu  | Rabu, 20 Oktober 2010 | sains


Indonesia siap bangun listrik tenaga nuklir
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Suharna Surapranata mengatakan bahwa Indonesia sudah siap membangun reaktor nuklir. Hal itu diungkapkan Menristek saat menghadiri International Science International Conference On Materials Science and Technology, di Kompleks Puspiptek, Serpong, Tangerang, Rabu (20/10/10).

Menristek juga mengungkapkan bahwa Badan Atom Internasional atau IAEA sudah mengakui kesiapan Indonesia. Hal senada juga diungkapkan oleh Anhar Riza Antariksawan, Deputi Penelitian Dasar dan Terapan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN)."Sejauh ini, Indonesia baru mendapatkan pengakuan kesiapan pre project dalam membangun reaktor nuklir. Belum mendapatkan kesiapan project sebab proyeknya sendiri belum berjalan," tambah Arhan Antariksawan, staf Badan Tenaga Atom Nasional. 

Penilaian kesiapan pre project itu meliputi beberapa bidang, terdiri dari kesiapan sumber daya,  kemampuan ekonomi dan kesiapan tempat. Soal kesiapan tempat misalnya, harus melihat beberapa parameter seperti bencana alam, potensi gempa dan banjir. Beberapa tempat sudah dijadikan alternatif pilihan, seperti Banten, Belitung, dan Kalimantan.

Sementara terkait waktu pembangunan reaktor nuklir sendiri masih belum bisa ditentukan, sebab masih akan dibahas dengan beberapa pihak. Yang jelas, Indonesia berkompetisi dengan beberapa negara untuk pembangunan reaktor ini. Negara-negara lain yang dinyatakan IAEA siap untuk membangun reaktor nuklir adalah Yordania dan Vietnam.

Teks: Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com
Foto:
Daniel West/stock.xchng
Sumber: Kompas.com

Kelinci sumatra, kelinci paling langka di dunia


Oleh Alex Pangestu  | Kamis, 21 Oktober 2010 | alam

Kelinci sumatra, kelinci paling langka di dunia
 
Kelinci sumatra atau Nesolagus netscheri tercatat sebagai kelinci paling langka di dunia. Hewan ini dinyatakan hampir punah oleh International Union for Conservation of Nature. Sebelumnya, hewan ini pernah dikira punah hingga pada tahun 1990-an berhasil terfoto oleh seseorang.

Kelinci ini terletak pada tempat yang sangat terisolasi, hanya terdapat di hutan-hutan Bukit Barisan, Sumatra. Karena mereka terletak di tempat yang sangat terisolasi, informasi tentang perilaku dan habitatnya sangat minialm. Bahkan, masyarakat setempat tak memiliki bahasa lokal untuk menyebutnya dan ada yang tak menyadari keberadaannya.

Berdasarkan informasi yang sangat minimal itu, diketahui bahwa kelinci ini aktif pada malam hari. Di siang hari, mereka menghabiskan waktu untuk bersembunyi di dalam liang yang ditinggalkan hewan lain. Sejauh ini, tak ada bukti bahwa mereka menggali lubangnya sendiri.

Kelinci sumatra terlihat menarik sebab memiliki warna bulu yang bermotif garis. Diperkirakan, warna bulu tersebut dimiliki agar kelinci itu bisa menyesuaikan diri dan bersembunyi di dasar hutan hujan tropis. Secara umum, kelinci ini memiliki bulu yang tebal dan lembut, garis-garis yang berwarna coklat kacang, serta satu garis yang memanjang dari tengkuk hingga ekor. Ciri lainnya adalah memiliki ekor warna merah, berbobot lebih kurang 1,5 kg, dan telinga yang lebih kecil dari kelinci umumnya.

Kelinci ini tidak mencari makan seperti hewan lainnya yang berkeliling wilayah tertentu. Mereka memilih untuk hanya berada di daerah sekitar liangnya dan memakan tanaman apa saja yang ada di sana. Tentang reproduksinya, belum ada data yang cukup jelas karena kajian tentang jenis kelinci ini jarang.
Sumber: Kompas.com

Bagaimana ikan bisa terbang?


Oleh Alex Pangestu  | Senin, 13 September 2010 | alam

Bagaimana ikan bisa terbang?
 
Beberapa spesies ikan memang bisa terbang. Ada spesies ikan terbang yang bisa bertahan selama 45 detik di udara dan menempuh jarak seperempat mil di atas air. Pertanyaannya: bagaimana mereka bisa terbang? Dua insinyur asal Seoul National University, Korea, Haecheon Choi dan Hyungmin Park, punya jawaban.

Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan, ikan terbang berenang dengan kecepatan sangat tinggi. Lalu, mereka keluar dari air dan memanfaatkan momentum yang mereka peroleh dari kecepatan renang yang tinggi itu. Ketika di udara, mereka meluncur dengan meluruskan sirip mereka yang mirip sayap. Untuk menambah kecepatan renang, mereka menghentakkan ekor ke air.

Penelitian itu tak salah, tapi belum diketahui betapa efisiennya mereka dalam terbang. Untuk mengetahui itu, Choi dan Park menganalisis salah satu spesies ikan terbang, yakni Cypselurus hiraii yang memiliki sirip dengan warna gelap di sudutnya. Ikan itu diberi sensor di beberapa titik di tubuh mereka. Choi dan Park menyelidiki hubungan antara jarak horizontal dengan ketinggian ikan itu terbang. Mereka juga mempelajari aerodinamis pada tubuh ikan pada saat ikan mengubah sudut.

Pada artikel yang diterbitkan di Journal of Experimental Biology, Choi dan Park melaporkan bahwa ketika ikan terbang melesat tak jauh dari permukaan air, mereka mengurangi gesekan, sehingga efisiensi terbang mereka jadi maksimal. Hal yang sama didapati pada beberapa jenis burung, seperti elang dan bebek.

Meskipun cara mereka terbang sudah diketahui, alasan mereka terbang masih belum diyakini benar oleh para ilmuwan. Alasan yang dianggap paling masuk akal saat ini adalah untuk menghindari predator. Tapi, ada pula pendapat lain yang menyebutkan kalau ikan bisa terbang karena kombinasi antara berenang dan terbang merupakan cara yang lebih hemat energi untuk berpindah tempat.

Sumber: Discovery News
Foto: www.naris.go.kr

Sepuluh satwa 'tukang selingkuh'


Oleh Alex Pangestu  | Kamis, 2 September 2010 | alam

Sepuluh satwa 'tukang selingkuh'
 
Berikut adalah sepuluh satwa 'tukang selingkuh:'
  • Antechinus cokelat. Selama musim kawin, antechinus betina bisa berhubungan badan beberapa pasangan. Setiap hubungan badan dilakukan dalam waktu 5 hingga 14 jam. Menurut penelitian, hubungan poligami ini dilakukan agar hewan mirip tikus ini memiliki keturunan yang baik.
  • Lalat penggantung (hangingfly). Lalat penggantung jantan menyediakan mayat serangga. Ketika ada betina yang menerima mayat serangga tersebut, lalat jantan akan mengeluarkan alat kelaminnya untuk berhubungan. Ketika terhubung, lalat betina akan bergantung terbalik. Lalat jantan yang tidak menyediakan mayat serangga cukup banyak akan ditinggal pergi oleh lalat betina sebelum hubungan badan selesai.
  • Lumba-lumba hidung botol. Lumba-lumba bercinta untuk reproduksi dan hiburan. Hubungan badan mereka cepat, dalam waktu kurang dari 1 menit, tetapi diulang beberapa kali.
  • Kadal kepala biru. Untuk mendapatkan pasangan, kadal jantan berkompetisi menggunakan ekor mereka. Warna kulit kadal yang jadi pemenang akan berwarna-warni, tanda ia senang karena bisa bercinta. Sementara, kadal yang kalah akan berwarna abu-abu.
  • Singa. Singa jantan bisa mendeteksi singa betina yang sedang subur dengan menicum organ reproduksi. Dalam 1 grup yang berisi hingga 30 ekor, singa betina lebih banyak daripada singa jantan. Singa-singa betina biasanya memiliki masa subur yang sama dan pada masa itu, dalam 1 jam mereka bisa beberapa kali berhubungan badan. Ketika mereka gagal mengandung selepas masa subur, dalam waktu 2 minggu mereka akan memasuki masa subur lagi.
  • Beruang laut. Seekor beruang laut jantan bisa punya sekelompok "selir" yang bergabung dengannya di bawah air untuk berhubungan badan. Agar ia tetap bisa berhubungan badan di antara gelombang air, beruang laut yang juga disebut walrus itu memiliki alat kelamin sepanjang 30 inci, alat kelamin terpanjang yang dimiliki mamalia.
  • Ayam hutan. Ayam liar ini juga memiliki seks yang liar. Mereka bahkan bisa berhubungan dengan pasangan lain yang masih sedarah. Agar terhindar dari keturunan yang buruk akibat hubungan inses, ayam betina bisa menyimpan sperma setelah berhubungan badan. Setelah itu, entah bagaimana, ayam betina bisa memilih sperma yang akan membuahi telurnya.
  • Hiena. Seekor hiena jantan bisa memiliki banyak hiena betina. Alat reproduksi hiena betina adalah klirotis yang berbentuk penis sepanjang 7 inci di luar tubuhnya. Anatomi ini membuat hiena jantan harus berusaha keras untuk berhubungan badan. Anatomi itu juga membikin hiena betina bisa memilih hiena jantan untuk berhubungan.
  • Jacana. Burung jacana betina bisa masuk ke dalam daerah kekuasaan burung jacana lain untuk membunuh jacana betina yang ada di situ, membuat jacana jantan di situ tidak lagi punya pasangan. Jacana betina yang menyerang itu lalu punya kesempatan berhubungan dengan si duda. Jacana jantan sendiri tidak melakukan hal yang sama. Untuk menarik perhatian betina, jacana jantan berkuak dengan keras.
  • Bonobo. Simpanse kecil ini merupakan primata yang paling sering berinteraksi secara seksual, baik secara heteroseksual maupun homoseksual. Frekuensi interaksi seksual ini dipercaya peneliti sebagai cara mereka untuk memperkuat ikatan sosial dan memecahkan konflik. Itulah sebabnya sekelompok bonobo hidup damai dengan kawanannya.
Sumber: LiveScience
Foto-foto: SXC.HU

10 satwa paling setia


Oleh Alex Pangestu  | Kamis, 2 September 2010 | alam

10 satwa paling setia
 
Monogami sangat jarang terjadi di dunia satwa. Meski demikian, masih beberapa hewan yang setia terhadap pasangan. Inilah 10 satwa paling setia:
  • Elang botak. Mereka monogami hingga salah satu psangan meninggal. Hasil studi DNA dari bulu spesies elang mendukung pendapat kalau burung-burung pemangsa adalah penganut monogami.
  • Serigala. Seekor serigala betina hanya berpasangan dengan 1 jantan sampai si jantan mati, terusir keluar dari kawanan, atau terluka sehingga tidak lagi mampu memiliki keturunan.
  • Ikan angler. Kesetiaan ikan angler jantan ini ajaib. Ketika "bercinta", ikan jantan menggigit betina yang jadi pasangannya. Mulut angler jantan menyatu dengan kulit angler betina sehingga aliran darah mereka pun menyatu. Setelah tergabung, angler jantan melebur sehingga ia hanya menjadi sumber sperma. Seekor angler betina bisa punya beberapa angler jantan yang menempel pada saat yang sama.
  • Penguin. Burung yang tak dapat terbang dari Antartika ini berkembang biak dan membesarkan bayi mereka. Tapi, kebersamaan mereka dengan satu pasangan hanya berlangsung selama 1 musim kawin. Setelah itu, mereka biasanya berganti pasangan.
  • Burung nasar. Ketika sebuah burung nasar ketahuan berhubungan badan dengan burung lain yang bukan pasangannya, ia akan diserang bukan hanya oleh pasangannya, tapi juga oleh burung nasar lain di daerah itu.
  • Kijang Kirk Dik-Dik. Jantan dari kijang pendek asal Afrika ini setia terhadap pasangannya tapi tidak membantu betina mengasuh anak.
  • Kadal berpunggung merah. Kadal jantan akan menyerang pasangan yang dicurigainya memiliki hubungan dengan kadal lain.
  • Hiu martil. Hiu martil betina diketahui berpasangan dengan beberapa jantan. Hiu betina biasanya menyimpan sperma dari hiu jantan untuk dipakai belakangan. Dengan demikian, para ilmuwan memperkirakan kalau sekelompok bayi hiu dari seekor hiu betina memiliki banyak ayah. Hasil penelitian baru-baru ini menyanggah anggapan itu. Ternyata, sekelompok bayi dari seekor hiu betina hanya memiliki 1 ayah. Jadi ada 2 kemungkinan: Hiu martil betina hanya berpasangan dengan 1 jantan atau hanya sperma dari 1 jantan yang memenangi kompetisi.
  • Laba-laba Argiope aurantia. Laba-laba jantan mati setelah berhubungan badan karena laba-laba betina memakan mereka. Selama berhubungan badan, laba-laba jantan membentuk organ tubuh baru di dalam tubuh betina. Organ itu mencegah betina berhubungan dengan jantan lain.
  • Vole. Jantan dari binatang sejenis tikus ini setia terhadap betina yang jadi pasangannya pertama kali. Dengan kata lain, betina yang membuatnya tidak perjaka lagi. Lucunya, vole jantan akan menyerang vole betina yang bukan pasangannya. Para ilmuwan menyelidiki tingkah laku ini dan mendapati kalau vole punya hormon yang mengatur kesetiaan dan bertindak agresif ketika ada yang mengganggu kesetiaan itu.

Berapa cepat virus super menyebar ke seluruh dunia?


Oleh Alex Pangestu  | Sabtu, 16 Oktober 2010 | kesehatan

Berapa cepat virus super menyebar ke seluruh dunia?
 
Apabila ada sebuah penyakit menular yang disebabkan virus, menurut ahli statistik bidang biologi asal University of Washington dan Fred Hutchinson Cancer Center di Seattle, Amerika Serikat, virus tersebut bisa menyebar ke seluruh dunia dalam waktu satu tahun. Hasil penelitian diperoleh dengan simulasi komputer.

"Kalau penyakit itu dimulai dari New York, dalam waktu satu minggu, penyakit sudah sampai di London," kata Ira Longini, ahli statistik bidang biologi tersebut. "Dan setelah itu, penyakit akan menyebar ke Amerika Utara dan Eropa," tambahnya.

Prediksi ini bisa akurat asal didukung oleh beberapa kondisi. Pertama, penyakit itu merupakan tipe influenza yang penyebarannya sangat mudah. Dengan bersin atau batuk saja, penyakit itu bisa memengaruhi orang dalam radius 3 kaki, sekitar 90 cm. Kondisi kedua, virus harus dimulai dari kota yang memiliki aktivitas bandara yang sangat tinggi untuk memastikan virus berpindah negara.

Kecepatan penyebaran bisa juga dipicu oleh musim. Ketika musim dingin, banyak orang terkena flu dan para petugas kesehatan bisa kesulitan mendeteksi flu normal dengan flu super. "Karena setiap penderita memiliki gejala yang sama, kita terus mengejar, mengejar, dan mengejar. Tetapi sesungguhnya kita tertinggal, tanpa punya kemampuan untuk menghentikan penyebaran," kata Andrew Pekosz, ahli virus dari John Hopkins University.

Kenapa tuna rungu bisa melihat lebih baik?


Oleh Alex Pangestu  | Rabu, 13 Oktober 2010 | kesehatan

Kenapa tuna rungu bisa melihat lebih baik?
 
Penelitian yang dilakukan oleh University of Western Ontario, Kanada, mendapati kalau sel otak yang berfungsi untuk membantu pendengaran dipakai untuk membantu penglihatan pada penyandang tuna rungu.

Menurut pemimpin studi Stephen Lomber, otak sangat efisien."Otak tidak akan membiarkan ada bagian besar, dalam hal ini korteks auditori, yang disia-siakan," kata Lomber. Korteks auditori merupakan bagian otak yang mengatur pendengaran.

Pada studi yang hasilnya akan diterbitkan pada jurnal Nature Neuroscience pada 11 Oktober ini, Lomber dan timnya melakukan penelitian terhadap kucing. Mereka mengambil kesimpulan kalau kucing yang lahir tuli memiliki penglihatan dan kemampuan mendeteksi gerakan lebih baik daripada kucing yang lahir normal. Hasil tes ini sejalan dengan hasil tes pada manusia.

Para peneliti juga melakukan metode deaktivasi terbalik yang bisa membuat bagian otak yang tidak berfungsi seolah-olah berfungsi untuk sementara. Ketika bagian otak yang berfungsi untuk mengatur pendengaran diaktifkan, kucing tuli tidak mendapatkan penglihatan yang lebih baik. Juga, ketika para peneliti mengaktifkan bagian otak yang bisa mengenali arah suara, kemampuan kucing tuli mendeteksi gerakan jadi sama dengan kucing normal.

Penelitian ini dipercaya dapat membantu pengobatan bagi tuna rungu. Studi lebih lanjut akan dilakukan untuk melihat efeknya pada manusia. "Kita bisa mengembangkan alat bantu dengar yang lebih baik," kata Lomber.

Lomber dan timnya, lewat penelitian yang sama, juga membuktikan kalau orang yang memperoleh alat bantu dengar setelah dewasa tidak akan memiliki pendengaran sebaik orang yang telah menerima sejak anak-anak. "Kalau ditunda, otak terlanjur melakukan reorganisasi fungsi dengan memaksimalkan fungsi visual. Reorganisasi itu terjadi pada masa anak-anak," jelas Lomber.

Foto oleh Dave Kennard/stock.xchng

Cinta itu ilmiah, kata ilmuwan


Oleh Alex Pangestu  | Senin, 25 Oktober 2010 | kesehatan

Cinta itu ilmiah, kata ilmuwan
Leovdworp/stock.xchng
 
Peneliti dari Syracuse University, Profesor Stephanie Ortigue, menemukan ada 12 area pada otak yang bekerja pada saat seseorang jatuh cinta. Kedua belas area itu menghasilkan bahan kimia, seperti dopamine, oxytocin, adrenalin, dan vasopression, yang berujung pada euforia. Rasa cinta juga memengaruhi fungsi psikologi, metafora, dan penilaian fisik.

Jadi, cinta itu berasal dari hati atau otak? "Pertanyaan yang selalu sulit dijawab. Saya berpendapat asalnya dari otak," kata Ortigue. "Contohnya, suatu proses di otak kita bisa menstimulasi hati. Beberapa perasaan dalam hati kita sebetulnya merupakan gejala atas proses yang terjadi di otak."

Penelitian lain mendapati peningkatan jumlah darah dalam faktor penumbuh untuk syaraf yang memegang peranan penting dalam cara orang bersosialisasi. Hal ini menghadirkan fenomena yang disebut dengan "cinta pada pandangan pertama". Hal ini dikonfirmasi oleh temuan Ortigue yang menyebutkan kalau cinta bisa hadir dalam waktu seperlima detik.

Ortigue menjelaskan dengan memahami cara orang jatuh cinta dan putus cinta, para peneliti bisa mengembangkan terapi baru. "Kita bisa mengerti penyakit putus cinta," kata Ortigue.

Studi Ortigue juga mendapati ada bagian otak yang berbeda untuk tipe cinta yang berbeda. Cinta tanpa syarat, contohnya cinta seorang ibu pada anaknya, dipicu oleh aktivitas otak di bagian umum dan pada tempat yang berbeda-beda, termasuk otak tengah. Cinta yang bergairah antara kekasih melibatkan area kognitif, bagian yang mengharapkan imbalan, dan penilaian fisik.

Bayi lahir dari embrio yang beku selama 20 tahun


Oleh Alex Pangestu  | Rabu, 13 Oktober 2010 | kesehatan

Bayi
 lahir dari embrio yang beku selama 20 tahun
 
Seorang bayi laki-laki dilahirkan dari embrio yang sudah dibekukan selama 20 tahun. Kelahiran yang akan dicatat pada jurnal Fertility and Sterility itu merupakan sebuah rekor. Hingga saat ini, belum ada embrio yang disimpan begitu lama bisa berujung pada kelahiran. Rekor sebelumnya adalah kelahiran dari embrio yang berumur 13 tahun.

Embrio yang dipakai saat ini merupakan embrio sisa yang disumbangkan oleh pasangan yang telah berhasil melahirkan dengan cara bayi tabung pada tahun 1990. Artinya, bayi laki-laki ini memiliki saudara kandung yang berumur 20 tahun lebih tua.

Pembekukan embrio ini terkait pada etika dan implikasinya semakin jelas belakangan ini. Pada tahun 2007, seorang ibu membekukan embrionya. Rencananya, ia akan memberikan embrio tersebut ke anak gadisnya yang divonis tidak subur. Saat ini, anak itu masih berumur 7 tahun. Ketika dewasa nanti, secara logika, ia akan melahirkan saudara kandungnya. Selain itu, embrio yang dibekukan juga menjadi perdebatan di antara pasangan suami istri yang bercerai.

Angin surya bisa jadi sumber listrik untuk Bumi

Oleh Alex Pangestu  | Sabtu, 2 Oktober 2010 | antariksa

Angin surya bisa jadi sumber listrik untuk Bumi
 
Angin surya (solar wind) bisa jadi sumber listrik bagi peralatan luar angkasa. Itu berita lama. Akan tetapi, ketika para ilmuwan di Washington State University ingin mencoba menggunakannya sebagai sumber listrik untuk kehidupan di Bumi, itu berita baru.Sebuah layar berukuran sangat besar dikirim ke angkasa luar untuk memanen energi dari angin surya yang terjadi di luar angkasa. Listrik yang didapat bisa mencapai miliaran gigawatt. Yang jadi masalah adalah cara mengirimkan listrik itu ke Bumi.

Layar tersebut memiliki kabel tembaga berdiameter 4 inci dan diarahkan ke matahari. Kabel yang panjangnya antara 980 kaki hingga setengah mil itu menghasilkan medan magnet untuk menangkap elektron yang dihasilkan oleh angin surya.Partikel itu kemudian disalurkan ke sebuah penerima yang akan menghasilkan arus listrik.

Sejumlah listrik yang berhasil ditangkap dipakai untuk menenagai layar. Sejumlah lainnya digunakan untuk menghasilkan laser inframerah yang diarahkan ke stasiun luar angkasa atau sumber listrik di Bumi.

Masalahnya, layar tersebut berlokasi puluhan juta mil dari Bumi, melewati kemampuan jangkauan sinar laser. Bahkan sinar laser yang paling kuat pun akan tercerai berai pada jarak seperti itu. "Laser akan terburai dengan lebar ribuan mil," menurut John Mankins, Presiden Artemis Innovation, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tenaga surya. Seperti dikutip New Scientist, Mankins mengatakan kalau lensa yang sangat besar dibutuhkan. "Mungkin 10 hingga 100 kilometer panjangnya," kata Mankins.

Tim peneliti pun mengaku mereka harus membuat laser yang lebih fokus sebelum satelit dengan layar itu dapat digunakan. Tapi, ide penelitian ini sangat penting untuk digali lebih dalam.

Ilustrasi dari JAXA

Astronom: Ini planet yang sungguh bisa ditempati

Astronom: Ini planet yang sungguh bisa ditempati

Oleh Alex Pangestu  | Jumat, 1 Oktober 2010 | antariksa

Astronom: Ini planet yang sungguh bisa ditempati
 
Astronom dari W.M. Keck Observatory, Hawaii, menemukan sebuah planet yang benar-benar bisa dihuni manusia. Planet yang disebut Gliese 581g tersebut berjarak 20 tahun cahaya dari bumi dan mengelilingi bintang bernama Gliese 581.

Sudah beberapa kali astronom menemukan planet yang mirip dengan Bumi. "Akan tetapi, ini planet pertama yang 'Glodilock'," kata astronom Paul Butler. "Glodilock" berarti tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Astronom asal Carnegie Institution for Science di Washington D.C. itu menambahkan kalau jarak planet ini ke mataharinya sangat pas untuk memiliki air di permukaan--sebuah elemen alam yang penting untuk menopang kehidupan manusia.

Gliese 581g, yang besarnya tiga kali Bumi, merasakan terang yang abadi di satu sisi, sementara sisi lain selalu gelap. Para ilmuwan memperkirakan kalau ada alien yang hidup di sana, mereka akan hidup di perbatasan antara terang dan gelap. Di planet itu, para ilmuwan menambahkan, orang bisa melihat matahari di horizon, seperti sedang terbit atau tenggelam, sepanjang waktu.

Gliese 581g bukanlah satu-satunya planet yang mengelilingi Gliese 581. Para astronom telah menemukan enam planet lain lebih dulu. Beberapa planet yang lebih dulu ditemukan ini sempat disebut bisa dihuni. Akan tetapi, setelah penelitian lebih lanjut, planet-planet tersebut sulit dihuni. Contohnya adalah Gliese 581c yang pada tahun 2007 dianggap bisa ditempati. Ternyata, jarak planet tersebut ke mataharinya terlalu dekat sehingga temperatur di sana terlalu tinggi. Gliese 581d butuh atmosfer yang lebih tebal agar bisa menghangatkan planet.

Ilustrasi oleh Asampogna/stock.xchng

Puncak Hujan Meteor Orionids Minggu Ini


Oleh Alex Pangestu  | Senin, 18 Oktober 2010 | antariksa

Puncak Hujan Meteor Orionids Minggu Ini
 
Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya minggu ini. Dalam hujan meteor tersebut, sejumlah besar meteor yang bernama Orionids akan terlihat. Jika Orionids bergerak ke bagian utara bintang kemerahan paling bercahaya, Betelgeuse yang berada di gugus Orion, maka kita akan melihat bintang tersebut bergerak ke selatan.Orionids sebenarnya sudah bisa dilihat sejak tanggal 2 Oktober 2010. Namun, pendarannya masih sangat redup. Meteor tersebut baru tampak jelas mulai tanggal 17 Oktober 2010. Puncak hujan meteor akan terjadi pada tanggal 21 Oktober 2010, hari Kamis mendatang. Pada saat itu, antara 20 dan 30 meteor akan bisa dilihat setiap jam.
Namun, untuk melihat sejumlah meteor itu, Anda perlu bersabar dan memiliki strategi. Siklus bulan yang saat ini sedang berjalan menuju purnama dikhawatirkan akan mengganggu pengamatan Orionids. Saat menuju purnama, bulan memantulkan cahaya matahari dalam intensitas yang besar sehingga cahaya meteor tampak redup. Hal itu akan mengurangi jumlah meteor yang bisa dilihat.
Untuk mengakali hambatan itu, para astronom mencari waktu yang tepat dengan menggunakan Skywatching Table atau kalender pengamatan aktivitas luar angkasa. Berdasarkan kalender tersebut, waktu yang paling tepat untuk melakukan pengamatan adalah beberapa hari sebelum purnama pada saat dini hari atau pada waktu yang disebut "jendela", jeda antara tenggelamnya bulan dan sebelum fajar menyingsing, saat langit sepenuhnya gelap.
"Jendela" terbaik jatuh pada tanggal 18, 19, dan 20 Oktober. Secara umum, langit gelap akan muncul selama sekitar 150 menit pada tanggal 18 Oktober dan berkurang menjadi 100 menit pada tanggal 19 Oktober, lalu 50 menit pada tanggal 20 Oktober. Jadi, pada tanggal 20 Oktober, waktu terbaik untuk observasi adalah setelah bulan tenggelam dan sebelum matahari terbit yang waktunya selisih 50 menit.
Kemungkinan, selusin Orionids akan bisa dilihat pada tanggal 20 Oktober pagi, satu hari sebelum puncak hujan meteor tersebut. Pada tanggal 21 Oktober pagi, menurut perkiraan, bulan belum akan tenggelam ketika fajar sudah menyingsing sehingga sulit untuk mengamati meteor.
Selain waktu pengamatan, para astronom juga menekankan pentingnya mencari lingkungan yang tepat untuk mengamati Orionids. “Orionids biasanya tampak redup dan sulit diamati dari wilayah perkotaan,” kata ahli meteor, Robert Lunsford. Ia menambahkan, “Anda sangat disarankan untuk mencari lokasi pedesaan agar bisa melihat aktivitas Orionids dengan maksimal.”
Orionids yang bisa dilihat dalam hujan meteor tersebut sejatinya merupakan debu-debu angkasa sisa aktivitas komet Halley yang melintasi orbit Bumi 76 tahun sekali. Debu-debu tersebut mampu terlihat karena bergerak melintasi atmosfer bumi. Kecepatan Orionids diperkirakan mencapai 66 km/detik. Hanya meteor Leonids yang mampu mengalahkan kecepatan Orionids dan bisa dilihat pada bulan November.
Sebenarnya, ada dua macam meteor yang berasal dari sisa aktivitas Halley dan bisa diamati. Satu lagi adalah meteor yang tampak pada bulan Mei dan berasal dari gugus bintang Aquarius.
Setelah puncak, aktivitas hujan meteor perlahan turun hingga 5 meteor per jam pada tanggal 26 Oktober. Orionids terakhir mungkin akan muncul hingga tanggal 7 November. Namun sangat disayangkan, bulan akan mengurangi kesempatan untuk melihat meteor ini. Walau demikian, bagaimanapun, Anda tetap harus melihat keturunan-keturunan dari Komet Halley ini, atau Anda harus menantikan kesempatan melihatnya tahun depan. 
Teks: Yunanto Wiji Utomo/Kompas.com

Ilustrasi: Magicmarie/stock.xchng
Sumber: Kompas.com

Lebih banyak perak & merkuri ditemukan di bulan

Oleh Alex Pangestu  | Jumat, 22 Oktober 2010 | antariksa


Lebih banyak perak & merkuri ditemukan di bulan
Pesawat NASA yang jatuh di salah satu kawah di bulan mendapati perak dan merkuri dalam jumlah yang lebih besar ketimbang temuan yang dulu. Konsentrasi perak dan merkuri itu didapati di tempat reruntuhan pesawat, di kutub selatan bulan yang dikenal dengan nama Cabeus. Menurut astronom, temuan ini memberi petunjuk bagaimana air bisa ada di bulan dan berkumpul di bagian kutub.

Bulan bisa tertabrak oleh benda-benda angkasa lain. Ketika terjadi, metal diuapkan dengan mudah. Uap itu, atom demi atom, bergerak menuju ke daerah kutub yang dingin. Ketika tiba di tempat yang lebih dingin, uap berubah bentuk menjadi cairan.

Peter Schultz, pemimpin studi dari Brown University, Rhode Island, Amerika Serikat, menyebutkan kalau perak seperti pelacak. "Perak memberikan informasi kalau air di bulan berasal dari komet dan asteroid yang menabrak bulan," kata Schultz.

Pesawat NASA yang jatuh itu merupakan bagian dari misi LCROSS. NASA mengirim pesawat yang membawa roket Centaur untuk menghantam kawah di bagian selatan yang selalu gelap. Kapal pembawa roket itu lalu merekam kejadian tabrakan sebelum menabrakan diri ke bulan.

Roket tersebut menghasilkan kawah baru selebar 30 meter dan mengirimkan 6.000 kilogram debu, uap, dan puing ke angkasa. Para penyidik yang terlibat dalam misi LCROSS mendapati 155 kilogram air dan es dikeluarkan pada saat tabrakan. Mereka memercayai masih ada 5 hingga 8 persen dari sisa material di kawah merupakan es dari air.

Hasil studi Schultz yang terpisah dari misi LCROSS mendapati perak dan merkuri berikut senyawa lain yang mudah menguap, seperti hidrokarbon, molekul yang membawa sulfur, dan karbondioksida.

Studi lebih lanjut mengenai senyawa-senyawa dan jumlahnya di bulan ini bisa jadi informasi baru tentang sejarah tata surya, demikian menurut Schultz. "Kita mencari petunjuk mengenai perubahan iklim dengan mengambil contoh atmosfer masa lalu di Antartika. Es pada bulan bukan hanya memberi kita petunjuk tentang sejarah di Bumi, melainkan memberi tahu kita tentang sejarah tata surya," ujar Schultz.

Foto: NASA

Bencana Tsunami Menangkal Sang Monster Kedalaman

Jumat, 29 Oktober 2010 | 09:57 WIB
AFP/BAY ISMOYO
Rumah warga yang hancur dihantam gempa dan tsunami di Kampung Taparaboat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (28/10/2010).
Ninok Leksono
”Trembling/The Earth rages into a storm/a monster from the deep/has now been reborn/it shifts and shakes/ everything in its path/It pushes and pulls me to no end/It swallows up people indiscriminately/making no account of foe or friend.” (Adam Smith, pemuda pencinta seni, dalam laman helium.com)
Dalam puisi Adam Smith di atas, kita mendengar sebutan menyeramkan tapi pas tentang gempa bumi, yakni ”monster dari kedalaman”. Seniman ini juga melukiskan dengan nada serupa soal ulah gempa, yakni ”menelan orang tanpa pandang bulu, tak peduli lawan atau kawan”.
Ya, monster dari kedalaman itu memang tak kenal siapa-siapa. Kalaupun ia seekor naga, ia hanya ingin mengibas-ngibaskan badan dan ekornya tanpa peduli itu akan melibas apa dan siapa.
Sementara ilmuwan terus mengumpulkan sepotong demi sepotong pengetahuan, rahasia dan misteri yang mengiringi kedatangannya masih misteri.
Di antara pengetahuan yang telah berhasil dikumpulkan antara lain adalah bahwa frekuensi gempa sebenarnya tidak bertambah meski sekarang ini kita sering merasa gempa terjadi lebih sering. Menurut Gautam Naik (The Wall Street Journal, 1/3), sejak tahun 1964, yaitu ketika katalog gempa global dimunculkan, jumlah gempa bumi tahunan bisa dikatakan konstan. Rata-rata dalam setahun ada 17 gempa dengan magnitudo 7 atau lebih tinggi.
Bangsa pembelajar
Dua pekan silam, dari Cile kita belajar upaya penyelamatan pekerja tambang yang mengagumkan. Sebenarnya dari Cile pun kita bisa belajar persiapan menghadapi gempa.
Terkait dengan gempa Haiti Januari 2010, David Wald dari National Earthquake Information Center US Geological Survey mengatakan, ”Gempa bumi tidak menewaskan orang, bangunanlah yang menewaskan mereka.”
Penjelasan tersebut muncul karena ada pertanyaan, ”Apa yang membuat gempa modern begitu dahsyat (dalam arti menelan korban lebih banyak)?” Penjelasannya adalah karena ada banyak kota besar yang dibangun di dekat zona yang secara seismik aktif.
Kota-kota berpenduduk banyak itu, khususnya di negara berkembang, disertai dengan rumah dan gedung yang dibangun dengan konstruksi ala kadarnya, dirancang dan dengan material ala kadarnya.
Sementara itu, Cile setelah mengalami serentetan gempa, termasuk paling kuat yang pernah dicatat, yakni berkekuatan 9,5 skala Richter pada 1960, lalu menerapkan standar bangunan yang sangat ketat.
Kita dapat bertanya kepada diri sendiri, apakah setelah gempa Aceh (2004), Nias (2005), Yogyakarta dan Jawa Barat (2006), Bengkulu (2007), dan Padang, Sumatera Barat (2009), lalu kita melakukan hal serupa?
Satu sisi pembelajaran itu sendiri seharusnya diperkuat dengan pelajaran ilmu bumi di SD dan sekolah menengah sehingga siswa semakin mengenal tidak saja keindahan dan kekayaan Tanah Air, tetapi juga bahaya yang sepanjang waktu mengancamnya. Geologi atau yang dijuluki sebagai earthshaking science (diambil sebagai judul buku karya Susan Elizabeth Hough, 2002) dapat menjadi ilmu yang dekat di benak pemuda Indonesia.
Kalaupun teori tentang lempeng tektonik atau pergeseran benua baru akan diketahui kemudian, dari awal generasi muda bisa menjadikan sosok seperti Alfred Wegener yang mengusulkan teori pergeseran benua atau dari Tanah Air, JA Katili, sebagai sumber inspirasi.
Musuh dari kedalaman
Bila pendidikan tentang sains kebumian di sekolah diharapkan mampu melengkapi kesiapan Indonesia dalam menghadapi bencana, hari-hari ini satu hal yang masih sering dikeluhkan adalah belum kuatnya lembaga penanganan bencana di Tanah Air. Memang sudah ada Badan Pengendalian Bencana, baik di tingkat nasional maupun daerah, tetapi melihat lingkup permasalahan yang amat luas, pemerintah—dan juga masyarakat—perlu memperluas lagi strategi manajemen bencana.
Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api yang seumur- umur akan ditandai oleh aktivitas seismik dan vulkanik yang berpotensi menimbulkan bencana. Sejauh ini, setidaknya dalam perjalanan Republik, memang telah terjadi berbagai bencana besar dan kecil. Namun, selain itu, ada juga ancaman yang jauh lebih mengerikan. Meminjam istilah Bill McGuire (dalam bukunya A Guide to the End of the World, 2002), ancaman muncul dalam wujud ”the enemy within” yang tidak lain adalah ”Letusan Gunung Super”, ”Tsunami Raksasa”, dan ”Gempa Bumi Raksasa”. Ketiga bencana super itu merupakan bahaya laten Indonesia.
Selain tiga tipe ”the enemy within”, McGuire masih menyebut kemungkinan tsunami kosmik, yang dipicu oleh jatuhnya asteroid atau komet dari ruang angkasa.
Menyadari semua itu, mumpung bencana lebih dahsyat belum datang, marilah bersiap diri dengan membuat PR yang ada.
Termasuk dalam ajakan itu tentunya adalah ”memasang sensor yang lengkap untuk memantau gunung berapi, memasang pelampung tsunami dan memantau keberadaannya, serta meningkatkan pengetahuan tentang gempa bumi—disertai dengan relokasi penduduk dari wilayah rawan gempa”. Diperluas untuk potensi bencana lain, bisa juga ditambahkan keharusan untuk tidak menggunduli hutan atau menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Ditambah dengan penguatan sarana dan prasarana, termasuk Hercules dan CN untuk pengiriman bantuan, dan instalasi jaringan telekomunikasi andal di seluruh Tanah Air, kita baru bisa dikatakan punya persiapan yang baik sebagai warga Cincin Api.
Kompas Cetak

Mungkinkah kejadian Merapi-Mentawai berhubungan?

Oleh Alex Pangestu  | Jumat, 29 Oktober 2010 | alam


Mungkinkah kejadian Merapi-Mentawai berhubungan?

(Surahyo/Fotokita)
Gempa yang terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dicatat BMKG terjadi pada Senin (25/10) pukul 21.40 WIB. Beberapa waktu kemudian, di tempat yang jaraknya 1.300 kilometer, Gunung Merapi meletus. Mungkinkah keduanya berhubungan karena terjadi dalam waktu yang bisa dibilang berdekatan?

"Letusan gunung berapi memang bisa saja dipicu oleh perubahan tekanan akibat gempa bumi," kata Chris Goldfinger, ahli geologi kelautan dari Oregon State University. Beberapa kasus serupa pernah terjadi. Goldfinger memberi contoh erupsi gunung api di Yellowstone National Park pada tahun 2002 terjadi tidak lama gempa bumi di Alaska. Contoh lain yang ia berikan adalah erupsi Gunung Andean tahun 1960 setelah mahagempa di Chili.

Akan tetapi, ilmuwan juga menganggap kejadian yang berdekatan itu bisa berupa kebetulan. Soalnya, Indonesia merupakan negara yang aktif secara seismik dan terletah di Lingkar Gunung Api Pasifik. Kesimpulannya, 17.500 pulau yang ada di Indonesia berada di bawah ancaman secara tektonik.

Lagipula, Merapi merupakan salah satu gunung api yang paling aktif di Indonesia dan dalam beberapa waktu terakhir sudah menunjukkan gejala akan meletus setiap saat.

Perubahan Iklim Kondisi Arktik Tak Akan Pulih

Perubahan Iklim
Kondisi Arktik Tak Akan Pulih
Selasa, 26 Oktober 2010 | 10:18 WIB
KOMPAS.com - Tanda-tanda berlangsungnya perubahan iklim yang muncul di Arktik diperkirakan akan permanen. Tanda-tanda tersebut, antara lain, adalah semakin menghangatnya atmosfer di kawasan Arktik, menciutnya luasan es, dan mencairnya gletser.
Demikian, antara lain, isi laporan dari sejumlah ilmuwan, Kamis (21/10/2010). Sejumlah ilmuwan dari AS, Kanada, Rusia, Denmark, dan beberapa negara lain mengatakan, "Kemungkinannya kecil bahwa Arktik bisa kembali ke kondisi semula."
Kondisi di Arktik bermakna besar karena kawasan tersebut merupakan faktor dominan dalam kondisi cuaca di kawasan negara-negara utara yang penduduknya padat. Hujan salju yang amat lebat di AS, Eropa utara, dan Asia Barat pada musim dingin yang lalu merupakan salah satu dampak dari perubahan kondisi di Arktik.

"Musim dingin 2009-2010 menunjukkan kaitan antara kondisi dingin ekstrem di lintang tengah dan hujan salju dan perubahan pola angin di Arktik—yang disebut sebagai pola Arktik Hangat-Benua Dingin (Warm Arctic-Cold Continents pattern)," demikian diungkapkan dalam laporan tersebut yang diluncurkan Badan Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA).

Ditemukan bukti bahwa temperatur di atas Arktik naik dengan laju lebih cepat dari kenaikan temperatur global, dua kali lebih tinggi dari kenaikan temperatur di lintang rendah.(REUTERS/ISW)
Kompas Cetak

Letusan Merapi "Wedhus Gembel" yang Mematikan

Letusan Merapi
"Wedhus Gembel" yang Mematikan
Kamis, 28 Oktober 2010 | 10:12 WIB
KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO
Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, luluh lantak setelah diterjang awan panas letusan Gunung Merapi, Rabu (27/10/2010). Akibat letusan gunung berapi ini, ribuan warga mengungsi, ratusan rumah hancur, dan 26 orang meninggal dunia.
YUNI IKAWATI
KOMPAS.com - Pegunungan menjadi tempat wisata yang nyaman karena udaranya sejuk. Di puncaknya, lazimnya berkumpul uap air hingga terbentuk awan hujan. Namun, ketika gunung tengah aktif, yang muncul dari lubang kepundannya adalah awan panas yang berbahaya dan mematikan.
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, panorama pegunungan merupakan hal yang umum ditemui, termasuk juga ketika gunung itu tengah mengepul. Ini karena wilayah Nusantara merupakan bagian terpanjang dari ”cincin api” atau jajaran gunung berapi di sekeliling cekung Pasifik dan memiliki 129 gunung api.
Gunung-gunung aktif itu tersebar dari Sumatera hingga Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku. ”Setiap tahun ada 12 hingga 15 gunung api yang berstatus di atas Aktif Normal. Di antara jumlah itu, enam hingga delapan gunung yang meletus,” kata Mas Atje Purbawinata, pengamat kegunungapian.
Aktivitas gunung merapi, antara lain, ditunjukkan oleh keluarnya lava dari dapur magma ke lubang kepundan. Lelehan lava itu terus menumpuk semakin besar di sekeliling bibir kawah membentuk kubah.
Naiknya magma ke permukaan kepundan dapat menimbulkan kepulan asap hingga membentuk awan panas dan menyebabkan letusan material yang terdiri dari uap, debu, dan bebatuan. Awan panas atau ledakan freatik tersebut terjadi apabila magma yang naik itu menyentuh air tanah atau genangan air di kepundan.
Suhu magma bisa mencapai 600 derajat celsius hingga 1.170 derajat celsius. Hal inilah yang membuat air yang terkena langsung menguap dan menimbulkan letusan uap, debu, bebatuan, dan ledakan vulkanik. Mekanisme pembentukan kubah gunung berapi juga terjadi di Gunung Merapi yang Selasa (26/10) kemarin meletus.
Peningkatan aktivitas vulkanik dideteksi mulai dari kegempaannya hingga terjadinya guguran kubah lava. ”Guguran ini menyebabkan kubah yang terbentuk selama bertahun-tahun akan mulai terbongkar,” ujar Mas Atje, mantan peneliti di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Sebelum memasuki masa pensiun, ia menghabiskan masa tugasnya selama hampir 30 tahun memantau gunung api di Indonesia, terutama Gunung Merapi.
Deformasi permukaan di puncak semakin besar pada kubah lava yang sudah semakin membesar itu. Karena tidak stabil pada posisinya di puncak tersebut, kubah ini akhirnya gugur dalam bentuk guguran lava pijar dan awan panas.
Pembentukan kubah Merapi pernah terpantau Satelit Alos dan Ikonos pada 2007 sebelum gugur pada Mei tahun itu. ”Diameternya sekitar 500 meter,” ungkap Orbita Roswintiarti, Kepala Bidang Data Inderaja Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Sementara itu, dalam laporan tertulis terkait pernyataan status Awas Merapi, Senin (25/10), Kepala PVMBG Surono menyebutkan, dalam waktu empat hari sejak Kamis (21/10) terjadi peningkatan empat kali lipat pertumbuhan kubah di puncak Merapi. Sehari kemudian, kubah yang terbentuk selama empat tahun itu gugur.
Gugurnya sebagian besar kubah ini membuka jalan lebih besar bagi magma untuk naik ke permukaan. Kondisi ini menyebabkan terbongkarnya kubah lava secara besar-besaran. Hal ini mengakibatkan terjadinya letusan, seperti yang terjadi Selasa lalu.
Letusan tersebut juga diikuti dengan terjadinya fragmentasi material magma baru dan munculnya awan panas. Proses ini, kemarin, mengakibatkan hujan abu.
”Wedhus gembel”
Saat ini lava mulai lagi membentuk kubah baru. Namun, apabila terjadi suplai magma dalam jumlah besar, ada kemungkinan awan panas yang menimbulkan letusan akan terjadi lagi.
Di Merapi, guguran lava yang menghasilkan awan panas umumnya terjadi setelah pertumbuhan kubah lava. Tipe erupsi khas Merapi adalah efusif, yaitu pembentukan kubah yang tidak stabil karena terdesak magma hingga akhirnya runtuh berupa guguran lava pijar dan awan panas.
Dalam volume yang besar, material yang gugur itu berubah menjadi rock avalanche atau lebih dikenal dengan sebutan wedhus gembel. Dinamakan wedhus gembel karena bagi masyarakat sekitar bentuknya bergulung-gulung menyerupai bulu wedhus atau kambing.
Awan panas ini merupakan campuran material berukuran debu hingga blok bersuhu le- bih dari 700 derajat celsius yang meluncur dengan kecepatan bisa di atas 100 kilometer per jam.
Ancaman banjir lahar
Dewi Sri, pengamat Merapi di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK), kembali mengingatkan bahaya banjir lahar. ”Setelah letusan akan muncul bahaya sekunder, yaitu banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” katanya.
Hal ini kemungkinan besar terjadi, mengingat curah hujan yang tinggi di lereng Merapi selama musim hujan ini. Karena itu, perlu dilakukan langkah antisipasi pihak terkait.
Sementara itu, untuk memastikan waktu berakhirnya pengungsian penduduk, menurut Sri Sumarti, pengamat di BPPTK, pihaknya memerlukan waktu sekitar dua hingga tiga hari untuk menghimpun data tentang gempa multifase dan gempa frekuensi rendah serta deformasi di puncak.
”Data ini diperlukan untuk memperkirakan aktivitas Merapi selanjutnya, apakah akan membentuk kubah lava baru atau letusan-letusan lagi,” ucapnya.
Kompas Cetak

Lebah Lebih Pintar daripada Komputer

Lebah Lebih Pintar daripada Komputer
Kamis, 28 Oktober 2010 | 15:32 WIB
SHUTTERSTOCK
KOMPAS.com — Lebah bisa memecahkan kasus klasik bernama "Travelling Salesman" dalam dunia komputer dengan catatan waktu yang singkat. Demikian hasil studi yang dilakukan oleh para peneliti di Queens Mary University di London, Inggris.
"Travellling Salesman" membuat komputer harus menemukan rute terpendek dari kota-kota yang harus dilalui oleh seorang pedagang. Syaratnya, sebuah kota hanya boleh dilewati satu kali.
Untuk membuat kasus yang mirip, para peneliti melakukan simulasi menggunakan bunga yang dikontrol oleh komputer. Para peneliti ingin mengetahui cara lebah menemukan semua bunga. Apakah lebah akan hinggap di bunga yang lebih dulu ditemukannya atau berusaha mencari rute terpendek? Ternyata, lebih mempelajari kondisi lebih dulu, lalu dengan waktu singkat berhasil menemukan rute terpendek.
"Lebah butuh banyak energi untuk terbang sehingga mereka harus menemukan rute yang efisien," kata peneliti. Para peneliti juga menambahkan kalau lebih memanfaatkan sudut sinar matahari untuk melakukan navigasi dan kembali ke sarang mereka. "Untuk melakukan itu, otak mereka harus didukung memori yang kuat," kata seorang peneliti dari Queens Mary University.
Hasil penelitian ini, seperti dijelaskan oleh Queens Mary University, bisa dipakai untuk lebih memahami masalah jaringan, seperti lalu lintas, jaringan distribusi, serta pengendalian penyakit. (National Geographic Indonesia/Alex Pangestu)
National Geographic Indonesia

Mengubah Limbah Udang Menjadi Obat

Emil Salim Award
Mengubah Limbah Udang Menjadi Obat

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Prof. Emil Salim memberikan piala kepada juara I Kategori II, Claudia Windasari Wijaya dalam acara Penghargaan Emil Salim bagi Generasi Muda di Balairung gedung Sapta Pesona, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, Minggu (24/10/2010). 24 proposal project dari 226 proposal dipilih menjadi finalis dan enam peserta terbaik menerima Penghargaan Emil Salim bagi Generasi Muda.
KOMPAS.com - Limbah udang adalah salah satu limbah yang jumlahnya cukup banyak di Indonesia. Tiap daerah pesisir yang memanen udang untuk dikonsumsi sebagai bahan makanan bisa menghasilkan berton-ton limbah. Limbah itu biasanya dibuang begitu saja atau kalaupun diekspor dengan harga sangat murah. Padahal, limbah yang terbuang ke perairan bisa merugikan lingkungan.

"Limbah udang jika dibuang akan merugikan. Limbah itu akan meningkatkan biological oxygen demand di perairan karena proses penguraiannya sehingga organisme yang ada di perairan itu bisa kekurangan oksigen di waktu tertentu. Selain itu, jika ada penguraian limbah dalam skala besar, hal itu akan berpengaruh pada iklim skala global," ungkap mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Surabaya.
Dari keprihatinannya, ia lalu mencari-cari referensi di jurnal internasional tentang kandungan-kandungan dari limbah udang yang bisa digunakan dan manfaatnya. Dari pencariannya, ia menemukan bahwa limbah udang mengandung senyawa yang disebut kitin, senyawa karbohidrat kompleks yang terdapat dalam rangka luar udang. Senyawa tersebut jika diolah dengan cara tertentu menjadi suatu senyawa bernama chitosan, akan dapat berfungsi untuk mengobati hiperlipidemia, suatu penyakit kelainan kadar lemak dalam darah yang dapat memicu penyakit mematikan seperti jantung koroner.

Selain itu, ia juga menemukan bahwa limbah udang sebenarnya juga dimanfaatkan di luar negeri. "Limbah udang yang diekspor ke luar negeri ternyata diolah menjadi produk baru, setelah itu produknya diekspor lagi ke Indonesia dan dijual dengan harga mahal," kata Claudia. Hal itu sangat menyakitkan sebab seharusnya warga Indonesia pun bisa mengolahnya.

Dengan bekal ilmu farmasinya, ia berusaha mengolah limbah udang itu menjadi obat hiperlipidemia atau kelebihan lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah. Ia melakukan serangkaian proses di laboratorium dari pembersihan hingga pengeringan untuk mendapatkan senyawa chitosan yang bisa dimanfaatkan. Untuk melakukannya, ia dibantu oleh beberapa orang teman dan laboran.

Untuk melakukan penelitian itu ternyata bukan hal yang mudah. "Penelitian farmasi menelan dana yang tak sedikit. Saya harus mengupayakannya dengan menjual ini itu untuk memperoleh pendanaan. Untungnya, akhirnya pihak kampus memberikan pendanaan," lanjut Claudia.

Setelah upaya menghasilkan senyawa chitosan tadi, uji laboratorium untuk meneliti keefektifan chitosan pun dilakukan. Ia mempersiapkan 30 tikus putih sebagai obyek uji. Tikus putih yang tersedia dibuat memiliki kadar lemak yang tinggi hingga terlihat gemuk dan menunjukkan kadar lmak yang tinggi dalam tes darah.

Hasil dari uji laboratorium itu menunjukkan bahwa penggunaan chitosan dari limbah udang ini menunjukkan hasil yang baik. Kandungan lemak dalam darahbtikus berkurang dan pengurangannya tak jauhb beda dengan pengurangan ketika meminum obat yang diresepkan doktek. "Ini berarti bahwa chitosan yang diberikan cukup berkhasiat," ujar claudia.

Chitosan yang dipakai dalam percobaan telah dibentuk kapsul. Menurut claudia, hal itu tak mengurangi khasiat dari chitosan. Sebaliknya itu mempunyai manfaat dalam kepraktisannya. "Jika nanti diproduksi untuk manusia, chitosan akan lebih praktis dan orang mau meminumnya. Kalau mengkonsumsi chitosannya langsung, orang kan cenderung malas," kata Claudia menjelaskan.

Penggunaan chitosan dalam pengobatan hiperlipidemia akan menguntungkan dalam hal biaya. "Sekali minum obat paten, orang menghabiskan 11.000 jadi jika sehari minum 3 kali akan menghabiskan 33.000. Kalau dengan chitosan ini, sekali minum hanya 3.000 sehingga 3 kali minum 9.000," jelas Claudia. Dengan demikian, chitosan bisa dikonsumsi oleh lebih banyak orang.

Claudia mengungkapkan kini ia tengah berupaya untuk mendapatkan hak paten dari produknya. Selain itu, ia juga sedang mencari referensi dari berbagai jurnal sehingga chotosan dapat diujikan keefektifannya pada manusia. Ke depan, ia juga berupaya untuk mendapatkan ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) untuk mengedarkan obatnya. Konsumsi chitosan ini, seperti obat alami lainnya, jika digunakan dalam jumlah yang tepat takkan menimbulkan efek samping.

Atas penelitiannya itu, Claudia memenangkan Emil Salim Awards dari Program Climate Smart Leader, program yang diselenggarakan Yayasan Pembangunan Berkelanjutan (YPB) dalam rangka menjaring anak-anak muda yang berkomitmen untuk melestarikan lingkungan agar dapat menjalankan visi misinya. Penghargaan Emil Salim Award diterimanya di Balai Sapta Pesona, Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta, Minggu (24/10/2010) kemarin.

Terkait dengan orientasi ke depannya, claudia mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan temuannya sebagai dasar bisnis, atau yang ia sebut dengan social entrepreneurship. Lewat bisnis itu, ia berharap bahwa bisnis ini bisa memberdayakan dan memberi lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Setelah mengikuti Climate Smart Leader, ia mengaku bahwa banyak hal yang sebenarnya bisa dilakukan untuk melestarikan lingkungan. "Selama kita memiliki komitmen untuk lingkungan, kita bisa melakukannya," tandasnya dengan penuh semangat.

Agar dapat memperluas visi misinya, ia juga mendirikan d'Young Greens, sebuah klub yang berupaya untuk memotivasi dan mengumpulkan anak muda agar peduli dengan lingkungannya. Ia melakukan berbagai cara sehingga klub yang diprakarsainya bisa lebih dikenal, misalnya dengan membuat stiker dan kalender. Well, selamat berjuang!

Rusia Uji Coba Tiga Rudal Strategis

Rusia Uji Coba Tiga Rudal Strategis

MOSKOWA, KOMPAS.com - Rusia, Kamis, sukses melakukan uji coba tiga rudal balistik antar-benua yang berbeda sebagai bagian dari uji coba regular atas arsenal strategisnya, lapor kantor-kantor berita setempat.
Pasukan bersenjata memulai uji coba dengan meluncurkan rudal Topol RS-12M (yang disebut SS-25 Sickle oleh NATO) dari kosmodrom Plesetsk, di utara Rusia menuju sasaran di semenanjung Kamchatka di Lautan Pasifik. Rudal antar-benua Topol memiliki jarak tembak 10.000 kilometer. Rudal tersebut pertama diujicoba tahun 1983 dan dimasukkan ke dalam arsenal nuklir Uni Soviet tahun 1988. Peluru kendali itu awalnya dirancang untuk digunakan selama 10 tahun.
Pasukan Rusia pada uji coba itu meluncurkan dua rudal antarbenua dari kapal selam nuklir di laut utara, kata sumber militer yang dikutip kantor-kantor berita Rusia. Rudal yang pertama adalah P-29P (RSM-50), dengan jarak 6.500 kilometer, yang dapat diluncurkan dari kedalaman 50 meter (atau 160 kaki). Beberapa menit kemudian, pasukan meluncurkan rudal Sineva (dirujuk sebagai Skiff oleh NATO) dari Laut Barents. Rudal yang dimasukkan ke dalam arsenal Rusia tahun 2007 dan 2008 itu mencatat jarak tembak terpanjangnya 11.574 kilometer.
"Ketiga uji coba yang berhasil itu mengonfirmasi spesifikasi rudal-rudal tersebut dan kapasitas tempur kekuatan nuklir strategis negara," kata seorang jurubicara kementerian pertahanan pada kantor berita Interfax.

Kisah Hebat Pebiola Iskandar Widjaja

Kisah Hebat Pebiola Iskandar Widjaja
Jumat, 29 Oktober 2010 | 06:39 WIB
istimewa
Iskandar Widjaja
KOMPAS.com — Anak muda itu memesona seluruh penonton yang memenuhi gedung pertunjukan Titan Theater di kawasan Bintaro pada Kamis (28/10/2010). Dia bukan saja enak dipandang secara ragawi, tetapi permainan biolanya adalah sebuah percakapan yang puitis. Lihatlah, bagaimana dia tersenyum lembut ketika dawai biolanya menyusuri keindahan komposisi karya Nicola Paganini, Cantabile for Violin & Piano. Namun di waktu yang lain, dia pun bisa garang mencabik-cabik cepat dawai biolanya dengan busur (Tremolando)  dan dengan jari-jarinya (pizzicato).
Berbeda dengan kebanyakan pebiola yang "hanya" mencari keindahan bunyi, Iskandar justru cenderung mengikuti kata hatinya.
Tampaknya anak muda itu memang telah beranjak meninggalkan teknik. Dia sudah tidak ada persoalan lagi dengan kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi, dan timbre. Bunyi yang dihasilkan oleh gesekan biolanya sungguh prima, bersih, dan juga berdaya menyihir. Itulah yang dia pertontonkan selama tiga hari (28, 29, 30 Oktober 2010) di Jakarta.
Dialah Iskandar Widjaja, pemuda usia 24 tahun, berdarah Indonesia yang lahir dan besar di Jerman. Lahir pada 1986 dan mulai memainkan biola sejak berusia 4 tahun. Ia belajar dengan Ilan Gronich di UDK Berlin dari tahun 2005 hingga 2010. Saat ini ia menerima dukungan dari Dora Schwarzberg dan bekerja di masterclasses bersama Henning Kraggerud, Shlomo Mintz, Kristen Tetzlaff, dan Donald Weilerstein.
Bakatnya yang besar dan terus terasah mengantarkan Iskandar memperoleh hadiah pertama di Jugend Musiziert, Hindemith, Postacchini dan Goldener Julius Violin Kompetisi.
Tak mengherankan jika kehebatannya itu segera dilirik oleh beberapa kelompok orkestra yang mengajaknya manggung bareng. Dia tercatat pernah tampil sebagai solist di beberapa kelompok orkestra, Dubrovnik Symphony Orchestra, Jakarta Symphony, Klassische Philharmonie Bonn, das Sinfonieorchester Berlin, Filmorchester Babelsberg dan Berlin Chamber solois di Norwegia, Jerman, Kroatia, Swiss, Indonesia, Spanyol, Italia, Belgia dan Amerika Serikat dan festival seperti "Bad Kissinger Musiksommer", St.Prex dan Valdres Norwegia.
Berbekal permainan biolanya itulah Iskandar pun pernah merasai bermain di tempat-tempat terpandang seperti di Berlin Philharmonic, Konzerthaus Berlin, Gedung Kesenian Jakarta, Fort Reverin, Tel Aviv Opera.
Penampilannya juga telah menerima pujian yang tinggi dari media seperti "Strad", "Dubrovacki Vesnje", dan "der Tagesspiegel".
Fenomena "Iskandar" terus menggelinding. Sebuah CD dengan rekaman langsung dari Berlin Philharmonie pun dirilis oleh Sony Music pada bulan Juni 2010 dengan karya-karya Poulenc dan Handel Halvorsen. Potret tentang Iskandar Widjaja pun pernah ditampilkan di RBB, TV Berlin dan Brainworker Film.
Menerima sambutan yang hangat serta santun dari para penonton yang memadati Titan Theater, Iskandar pun teringat pengalaman ketika pertama kali bermain di hadapan publik Jakarta lima tahun lalu. Iskandar mengemukakan, betapa penonton (terutama kaum hawa) waktu itu hanya melihat ketampanan dirinya dan mengabaikan etiket galibnya pada sebuah pertunjukan musik klasik. Penonton bertepuk tangan dan berteriak tiap kali Iskandar mempertontonkan kepiawiannya bermain biola, padahal satu komposisi belum dia rampungkan.
Pun demikian saat dirinya bermain di Goethe Haus, Jakarta. Penonton, lagi-lagi para remaja putri, lebih mengagumi ketampanan Iskandar ketimbang permainan biolanya. Itulah sebabnya, Iskandar pun dibanjiri surat cinta dan bunga kertas.
Iskandar memang sosok unik. Dia muncul justru menjadi ikon musik klasik dan tidak meminjam idiom pop seperti yang dilakukan oleh Vanessa Mae. Maklumlah, sebab dia melalui hari-harinya bersama biola 1793 F. Geissenhof dari Wina dan karya-karya dari Mozart, Vivaldi, Beethoven dan Brahms.
Kesungguhan dan totalitasnya dalam bermain biola itulah yang kemudian melahirkan ekspresi indah. Sehingga tampak betul, Iskandar dan biolanya di panggung seperti sedang menceritakan lagu yang dibawakannya. Tampaknya Iskandar yakin betul bahwa musiknya adalah untuk penonton, bukan untuk dirinya sendiri.
Berbeda dengan kebanyakan pebiola yang "hanya" mencari keindahan bunyi, Iskandar justru cenderung mengikuti kata hatinya. "Saya mencari kemurnian emosi. Saya pikir hidup tak selalu indah dan bahagia," ungkap Iskandar saat jumpa pers di Titan Theater.
Anak muda ini tampaknya memang percaya, betapa semua yang berasal dari hati pasti akan sampai pula ke hati penonton. Dan Iskandar telah membuktikannya dengan "hadiah" guruh tepuk tangan para penonton yang bukan saja mengagumi permaiananya, melainkan juga sungguh-sungguh menikmati jiwa komposisi yang dia dendangkan bersama biolanya. Bravo!

motor