Kamis, 23 Desember 2010

Wow, Pohon Natal Berhias Emas Berlian!

TRIBUNNEWS.COM/IST
Pohon Natal Termahal di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, berhiaskan emas, berlian dan batu mulia lainnya.
KOMPAS.com Pohon natal yang ada di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, ini mungkin menjadi pohon natal termegah sekaligus termahal. Pohon natal yang berhiaskan emas, berlian, dan batu-batu mulia ini bernilai Rp 99 miliar!
Seperti halnya di berbagai belahan dunia, pohon natal yang menjadi hiasan wajib juga terlihat di negeri kerajaan itu. Yang membedakan adalah, pohon natal di Hotel Emirate Palace, Abu Dhabi, itu diklaim sebagai yang termahal di dunia. Biaya pembuatannya mencapai 11 juta dollar AS atau sekitar Rp 99 miliar.
Pohon natal setinggi 13 meter itu dilengkapi pita-pita emas dan perak, ornamen berbentuk bola, dan lampu-lampu kecil berwarna putih. Ada juga perhiasan kalung, anting-anting, dan perhiasan lain tergantung di cabang-cabang pohon natal itu.
"Secara total pohon ini dihiasi 181 permata, mutiara, berlian, batu safir, dan batu-batu mulia lain," kata pemilik Style Gallery, Khalifa Khouri, yang menyediakan perhiasan untuk pohon ini.
"Pohonnya sendiri berharga 10.000 dollar AS (sekitar Rp 90 juta)," kata Manajer Umum Hotel Emirate Palace Hans Olbertz.
Dengan keberadaannya, pohon natal ini diharapkan bisa masuk dalam Guinness Book of World Record. 
tribunnews.com

Lonceng dan Santa untuk Natal


KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES 
Pengunjung melewati pernak-pernik natal yang dipamerkan dalam Indonesia Furniture Fair 2010 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (13/11/2010).
HARI Natal sudah di depan mata. Saatnya untuk mengeluarkan pohon natal yang sudah setahun tersimpan dan memasang lampu kelap-kelip di sekelilingnya. Tak ketinggalan pula bola-bola berwarna-warni, lonceng keemasan, dan bintang-bintang keperakan untuk membuat perayaan Natal tahun ini lebih semarak.
Menghias pohon natal atau membuat lingkaran pintu (korona) menjadi salah satu aktivitas paling menyenangkan bagi keluarga untuk menyambut Natal. Sejak awal Desember, kardus pembungkus pohon natal sudah dibuka dan pohon natal disusun kembali.
Karena sudah setahun disimpan, sering kali beberapa bagian pohon natal atau hiasan sudah rusak sehingga perlu membeli ornamen baru. Untuk memberi kesegaran baru agar tidak sama dengan tahun lalu, tidak ada salahnya membeli ornamen natal baru.
Di Jakarta, tak sulit menemukan pusat penjualan pernak-pernik natal. Di sejumlah pusat perbelanjaan, beragam pernik digelar sejak awal Desember. Salah satu pusat penjualan pernik natal yang paling ramai di Jakarta adalah di ITC Mangga Dua.
Belasan stan di lantai dasar yang khusus menjual pernik natal ramai dipadati pembeli, seperti pada hari Kamis (16/12/2010). Erlin, dan putrinya, Cita, sibuk memilih bola-bola warna-warni untuk digantung di pohon natal.
”Biasanya saya memang beli di sini walaupun tidak setiap tahun. Pilihannya banyak dan menarik,” ujar Erlin.
Dua bola dengan taburan glitter ukuran sedang dijual Rp 55.0000. Untuk satu paket bola polos berbagai ukuran berisi 15 buah harganya Rp 125.000. Bintang untuk puncak pohon natal dijual sekitar Rp 180.000. Sementara lonceng ukuran besar dipasang harga Rp 95.000.
Diskon
Untuk menarik pengunjung, banyak diskon ditawarkan untuk berbagai ornamen natal itu.
”Semua yang kami jual dapat diskon 50 persen, kecuali bola-bola yang polos diskon 60 persen,” kata Yanny, penjual di stan Aneka Cipta.
Jika Anda ingin mengganti pohon natal dengan yang baru, tersedia pohon aneka ukuran. Mulai dari yang paling pendek setinggi 90 sentimeter seharga Rp 320.000 hingga yang paling tinggi mencapai 3 meter seharga Rp 70 juta, semua ada.
Korona pun tersedia, baik yang polos untuk dihias sendiri maupun yang sudah dihias. Korona tanpa hiasan dijual Rp 95.000, sedangkan yang sudah dihias dengan ornamen, seperti bunga, kupu-kupu, lonceng, atau pita, harganya Rp 225.000.
Anda bisa juga mendatangi sekian banyak gerai di mal, seperti Plaza Senayan, Blok M Plaza, Pasaraya Grande Blok M, dan Gandaria City, yang menyediakan segala keperluan Natal.
Ruth, yang berburu pernik natal di salah satu gerai di mal, menuturkan, dia membeli pernik natal sesuai tema yang diinginkan anak-anaknya. ”Tahun ini ingin tema emas. Jadi semua hiasan warna emas. Tetapi sepertinya warna ungu juga unik,” ujarnya.
Untuk harga yang lebih miring, Anda bisa menjelajahi Pasar Pagi Asemka. Namun, Anda harus rela bermacet ria jika menggunakan kendaraan pribadi ke tempat itu. Jika ingin mudah, bisa naik bus transjakarta atau kereta rel listrik dan turun di Stasiun Beos, lalu jalan kaki ke Pasar Pagi Asemka.
Di pasar itu, banyak toko menjual pohon natal, bola-bola, lampu-lampu, hingga topi Sinterklas dan hiasan kepala berbentuk tanduk rusa. Harganya mulai dari Rp 10.000 hingga Rp 200.000, dan bisa lebih murah jika membeli dalam jumlah lebih dari satu.
Kerajinan
Sambil berburu pernik natal, Anda juga bisa mencari kado untuk orang-orang terdekat. Pilihan unik untuk kado natal, coba saja kerajinan tangan.
Salah satunya yang ditawarkan Hanycraft. Maria Yeny (32), pemilik sekaligus ahli pembuat kerajinan dari clay (sejenis campuran tanah liat) ini, mengatakan, usahanya telah dimulai sejak tahun 2003.
Tak terhitung pelanggan yang menyukai produk buatan Maria. Pada Natal 2010 ini, hadir produk baru, seperti Sinterklas, gantungan telepon genggam, magnet, permen berbentuk tongkat berwarna merah putih, gantungan kunci, dan berbagai hiasan pohon natal lainnya.
Harga yang dibanderol untuk semua pernak-pernik dari clay ini rata-rata Rp 20.000 per buah. Bagi yang berminat, bisa langsung membuka situs resmi Hanycraft.
Kompas Cetak

Siapa Pencipta Pohon Natal Berlampu?


KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Karyawan menghias pohon natal dari bahan plastik sebelum dijual di ITC Mangga Dua, Jakarta Utara, Sabtu (11/12/2010). Berbagai pernak-pernik Natal seperti boneka, hiasan pohon natal dan pohon natal plastik dijual mulai Rp 20.000 hingga Rp 11 juta.
Siapakah yang pertama kali menciptakan pohon natal berhiaskan lampu-lampu cantik? Dialah Edward Hibberd Johnson, rekan Thomas Alva Edison yang pernah bekerja di Edison Electric Light Company.
Johnson menciptakan pohon natal tersebut tepat 128 tahun lalu, tanggal 22 Desember 1882. Ia membuatnya dengan melilitkan 80 lampu bohlam berwarna merah, putih, dan biru yang telah dirangkai dengan kabel pada pohon cemara.
Hasil ciptaan Johnson pertama kali dipajang di rumahnya di kawasan Fifth Avenue, New York, Amerika Serikat. Surat kabar Detroit Post dan Tribune melaporkan hasil ciptaan tersebut. Dan, kini Johnson dikenal sebagai "Bapak Pohon Natal Berlampu"
Johnson lahir pada 4 Januari 1846 dan meninggal pada 9 September 1917. Ia adalah penemu dan rekan bisnis Thomas Alva Edison serta pernah terlibat dalam pengelolaan organisasi yang kini berkembang menjadi General Electric.
Perkembangan Pohon Natal
Sejak temuan Johnson, penggunaan pohon natal berlampu terus berkembang. Tahun 1895, Presiden AS Grover Cleveland mulai menggunakan lampu untuk menghias pohon natal yang diletakkannya di Gedung Putih.
Mendekati akhir 1800-an, General Electric menawarkan lampu bohlam kecil yang harus repot-repot dirangkai bersama hingga bisa digunakan. Saking repotnya, orang sampai harus menyewa wireman untuk merangkainya.
Tahun 1900, toko-toko besar di Amerika mulai memajang pohon natal berhiaskan lampu untuk menarik konsumen. Kalangan high end mulai menggelar pesta pohon natal yang berbiaya tinggi. Pohon natalnya saja berharga lebih kurang 2.000 dollar AS atau sekitar 19 juta rupiah.
Nah, pada tahun 1903, The American Eveready Co mengeluarkan edisi rangkaian lampu natal yang siap di-instal. Setiap lampu bohlam telah dilengkapi sekrup dan pohon natalnya pun dilengkapi stop kontak yang langsung bisa dicolok listrik.
Dari Lilin ke Listrik
Sebelum temuan Edward Johnson, orang sebenarnya telah menggunakan lilin untuk menerangi pohon natal. Lilin dilekatkan pada ujung pohon dengan pin atau wax. Penggunaannya sangat rawan kebakaran.
Adanya tragedi kebakaran akibat penggunaan lilin di pohon natal pada tahun 1917 membuat seorang remaja berusia 15 tahun bernama Albert Saddaca tergerak. Ia mengatakan kepada orang tuanya, lebih baik menggunakan lampu untuk hiasan natal.
Setelah menggunakannya, keluarga Saddaca pun memulai bisnis menjual rangkaian lampu natal. Tak begitu mulus awalnya sebab hanya terjual 100 unit setahun. Namun, setelah keluarga itu memodifikasinya dengan lampu warna, penjualan pun meningkat.
Masyarakat pun mulai marak menggunakan pohon natal berlampu. Jika sebelumnya masyarakat baru menyalakan pohon natal sehari sebelumnya karena takut kebakaran, kini masyarakat sudah mulai menyalakannya pada awal Desember.
Kini, pohon natal menjadi semakin megah. Memasuki bulan Desember, setiap mal berlomba menampilkan hiasan natal terbaik, termasuk di dalamnya pohon natal yang kadang berukuran raksasa.
www.ideafinder.com

Otak Rekam Kata Baru Tak Lebih 15 Menit

SHUTTERSTOCK
KOMPAS.com - Otak akan mempelajari sebuah kata baru dalam waktu kurang dari 15 menit. Cukup perdengarkan kata tersebut sebanyak 160 kali. Menurut para ilmuwan di University of Cambridge, otak akan membuat jaringan saraf baru untuk mengingat kata tersebut.
Temuan para ilmuwan ini menjelaskan kalau waktu yang dibutuhkan otak untuk mempelajari kata itu ternyata lebih cepat dari pada perkiraan.
Penelitian dilakukan dengan menempatkan elektroda di kepala 16 relawan yang sehat. Aktivitas otak mereka dimonitor selama mengikuti pengujian yang terdiri dari 2 tahap. Pada tahap pertama, para relawan diperdengarkan pada kata-kata yang sudah familiar. Tahap kedua, mereka diperdengarkan pada kata asing yang disebut berulang-ulang.
Di awal tahap kedua, aktivitas otak menunjukkan kalau otak berusaha mengenali kata tersebut. Tapi, setelah 160 kali pengulangan dalam 14 menit, aktivitas otak tidak dapat dibedakan dengan aktivitas otak di tahap pertama. "Secara virtual tidak ada bedanya," kata Dr. Yury Shtyrov yang terlibat dalam penelitian.
"Untuk mendengarkan saja sudah membantu untuk belajar bahasa," ujar Dr. Shtyrov kepada The Telegraph. Akan tetapi, untuk mengucapkan kata tersebut, butuh jaringan saraf baru, yakni bagian otak yang mengatur bicara.
Meski demikian, penelitian ini tidak bertujuan untuk membantu turis belajar bahasa. Menurut Dr. Shtyrov, penelitian ini untuk membantu pasien stroke mengembalikan kemampuan bicara. Untuk itu, University of Cambridge menggandeng Cognition & Brain Sciences Unit dari Medical Research Council untuk mengembangkan sebuah terapi afasia yang diberi nama CIAT (Constraint-induced Aphasia Therapy). Afasia merupakan kehilangan kemampuan bicara akibat sakit, cacat, atau cedera pada otak.
Tes berikutnya akan melibatkan pasien stroke. Seperti dijelaskan Dr. Shtyrov, rehabilitasi bisa cepat dengan menargetkan bagian otak untuk memori. "Kuncinya adalah repetisi. Otak bekerja dengan baik pada saat kondisi santai dan tidak berusaha mengingat," jelasnya.
Ia memberi contoh dalam bidang olah raga. Seseorang bisa hapal nama pemain, tim, bahkan aturan dengan baik. "Itu karena setiap informasi selalu berulang dan orang merasa tidak perlu menghapal. Otak tidak dapat menghapal semua hal. Otak memilih yang penting dan yang tidak penting," tegas Dr. Shtyrov.(National Geographic Indonesia/Stephanie Silitonga)
National Geographic Indonesia

Hiasan Natal dari Luar Angkasa

NASA
Gelembung gas SNR B0509-67.5 dalam citra yang diambil teleskop ruang angkasa Hubble.
KOMPAS.com — Ilmuwan baru-baru ini menemukan gelembung gas di luar angkasa yang diduga terbentuk dari ledakan supernova empat abad yang lalu. Gelembung gas itu berwarna merah, mirip seperti hiasan yang digantungkan di pohon natal.
Berdasarkan laporan Daily Mail, citra gelembung tersebut ditangkap oleh Hubble Space Telescope. Diketahui, ledakan supernova yang menghasilkan gelembung itu terjadi di Large Magellanic Cloud, galaksi kecil berjarak 160.000 tahun cahaya dari Bumi.
Gelembung gas tersebut dinamai SNR B0509-67.5 atau singkatnya SNR 0509. Gelembung itu berdiameter 23 tahun cahaya dan terus mengembang sebesar 11 juta kilometer per jam. Citra gelembung gas ini sebenarnya telah ditangkap beberapa kali.
Bagian luar gelembung gas tersebut memiliki riak-riak atau bergelombang. Para peneliti memperkirakan, hal itu disebabkan oleh kerapatan gas ambien antarbintang meski mereka tak begitu yakin.
Dengan usia 400 tahun hingga kini, supernova yang membentuk gelembung gas ini diperkirakan bisa dilihat oleh penduduk belahan bumi selatan pada tahun 1600. Namun, tak diketahui adanya bintang baru yang terbentuk saat itu.
Jenis supernova yang mengakibatkan terbentuknya gelembung gas ini adalah Type 1a. Ledakan terjadi akibat bintang katai putih merampas material yang dikandung oleh mitranya, mengambilnya terlalu banyak sehingga akhirnya meledak.
dailymail.co.uk

Ucapan Selamat Natal di Sebutir Salju

Kristal salju bila dilihat menggunakan miskroskop elektron
KOMPAS.com - Ucapan selamat natal di atas kertas atau melalui pesan di telepon seluler mungkin sudah sangat biasa. Tapi bagaimana jika ucapan tersebut ditulis di atas sebutir salju yang ukurannya hanya selebar sehelai rambut?
Professor Philip Moriarty dari University of Nottingham mengagas pembuatannya. Ia mengumpulkan butiran salju ke dalam cangkir. Butiran dijaga agar tidak meleleh dengan nitrogen cair dan diamati dengan mikroskop elektron.
Dengan mikroskop itu, ilmuwan melihat struktur heksagonal butiran salju dan menentukan sisi yang tepat untuk menulis. "Yang kita cari adalah wajah kristal butiran salju. Kami menemukan detail yang sangat indah," kata Moriarty.
Setelah menemukan, Moriarty dan rekannya pun mulai mengukir kata-kata selamat natal di atas butiran salju itu. "Tulisan ditulis menggunakan teknik sinar ion yang menembak permukaan es, menghamburkan materi yang ada," kata Moriarty.
Tulisan selamat natal di sebutir salju ini dibuat sebagai bagian proyek pembuatan film Sixty Symbol. Brady Haran, pembuat film mengatakan, "Ini tak cuma senang-senang, tetapi juga menunjukkan teknologi yang mampu mebuatnya."
Teknologi yang mampu mendukung proyek itu adalah nanoteknologi. Teknologi itu mampu menganalisa karakter materi tertentu serta merekayasanya hingga terbentuk materi baru yang sifatnya berbeda.
Moriarty yang merupakan ahli nanopartikel mengatakan, "Kemampuan untuk melihat dan mengubah materi kecil itu telah merevolusi banyak hal dalam hidup kita, mulai dari komunikasi, pengobatan hingga makanan."
BBC

Hadir, Kartu Natal Terkecil di Dunia!

Glasgow University
Inilah kartu Natal terkecil di dunia. Bandingkan dengan ukuran sehelai rambut.
KOMPAS.com — Ahli nanoteknologi dari Universitas Glasgow, Skotlandia, membuat terobosan baru. Mereka menciptakan kartu natal yang diklaim sebagai kartu natal terkecil di dunia, yang sebanyak 8.276 kartunya bisa ditempelkan di atas kertas seukuran perangko.
Proses pembuatannya sangat cepat dan instan. Selain itu, juga bisa dilakukan berulang-ulang.
-- David Cumming
Professor David Cumming dan Dr Qin Chen membuat kartu natal itu dari bahan kristal gelas superkecil yang bagian atasnya memiliki ukiran gambar pohon natal. Ilmuwan tersebut mengatakan, produksi kartu natal itu hanya memakan waktu 30 menit.
"Proses pembuatannya sangat cepat dan instan. Selain itu, juga bisa dilakukan berulang-ulang. Yang memakan waktu lebih lama adalah proses mendesain gambar pohon natalnya," kata Cumming.
Kartu natal terkecil ini memiliki ukuran lebar 200 mikrometer dan tebal 290 mikrometer. Ukurannya kira-kira sepersepuluh tebal sehelai rambut manusia. Sebanyak 500.000 kartu natal superkecil ini bisa disusun di kertas A5.
Warna-warni pada kartu natal superkecil ini dibuat dengan proses yang disebut plasmon resonance, yang menggunakan film aluminium berpola produksi James Watt Nanofabrication Centre.
Namun, meski kartu natal mini ini hanyalah demonstrasi, teknologi yang digunakannya begitu nyata. Lewat pembuatan kartu natal ini, para ilmuwan ingin mengomunikasikan betapa berpengaruh nanoteknologi dewasa ini.
"Nanoteknologi kami adalah salah satu yang terbaik di dunia. Namun, menjelaskannya pada publik kadang sulit. Kami lalu memutuskan untuk membuat kartu natal ini sekadar menunjukkan betapa akurat teknologi ini," kata Cumming.
dailymail.co.uk