Seorang anggota DPR asal Indonesia sedang menikmati masa-masa Studi Banding Ketenagakerjaan/TKW di Malaysia. Pagi itu dia menikmati sarapannya dengan sangat lahapnya berupa roti bakar di Coffee House sebuah hotel dimana dia menginap. Sementara disebelahnya duduk seorang warga Malaysia yang kelihatannya kekenyangan. Dia sedang mengunyah Permen Karet. Tiba-tiba warga Malaysia tersebut mengajaknya bincang-bincang dengan santai.
.
Orang Malaysia : “Maaf, mengganggu. Anda dari mana?”
;
Anggota DPR : “Oh, saya?…..dari Indonesia” si anggota DPR menjawab dengan tergagap-gagap karena dalam mulutnya masih penuh roti.
.
Orang Malaysia : “Wah…..maaf! Lagi makan roti ya? Oh, kalian orang-orang Indonesia kalau makan roti semuanya ya?”
.
Anggota DPR : “Yes…..iyalahhhh….emang kenapa?” (dalam bahasa Inggris ala logat Jawa yang belepotan)
.
Orang Malaysia : “Wow,….kalau orang di Negara kita tidak. Di Malaysia kita orang hanya memakan bagian dalamnya saja. Sedangkan bagian kulit luar roti yang kering kita orang kumpulkan lalu kita orang masukkan ke dalam kontainer, diolah….selanjutnya kita orang produksi menjadi roti croissants dan kita punya eksportir akan mengekspor ke Indonesia!” ketusnya
Si orang Malaysia itu tersenyum puas sambil memanggut-manggutkan kepalanya saat melihat anggota DPR asal Indonesia terdiam ngenes tanpa bisa berbicara apa-apa.
.
Dengan gaya yang semakin sok Orang Malaysia itu kembali bertanya : “Apakah kamu juga memakan roti dengan selai?”
.
Anggota DPR : “Ya iyyaaaalaaahhh….tentu saja broooooo!!!”
.
Orang Malaysia : “Hmmm, kalau kita orang tidak…(sambil tertawa kecil). Di Malaysia kita orang makan buah segar pada saat makan pagi. Kita orang kupas kulitnya, keluarkan isinya dan kami kumpulkan di kontainer, diolah menjadi selai. Setelah itu kita orang punya eksportir mengekspor ke negara Anda…..Indonesia”
.
Rupanya si anggota DPR tersebut mulai panas, si anggota DPR tersebut balas bertanya dengan nada yang geram: ” Apakah kalian, orang-orang Malaysia melakukan hubungan se*? “
.
Dengan bersemangat si Orang Malaysia menjawab : ” Why Not!? Yes Surelah, brooo ……tentu saja kita orang melakukan hubungan se* sepanjang hari….main depan oke!….main belakang juga okelahhhh…semuanya oke brooo”
.
Anggota DPR : “Apakah kalian menggunakan karet ‘pengaman’ seperti yang sering kami lakukan saat stres sehabis sidang menyusun RUU atau selesai rapat panja? “
.
Orang Malaysia : “Ahhhh…..orang seperti Anda khoq malu-malu menyebut Kondom?! Yes, Sure?!….tentu saja broooo! Kita orang pastilah pakai itu kondom”
.
Muka Anggota DPR itu memerah. Dengan sedikit geram dia bertanya lagi: “Oke….okeee?! Lalu, apa yang kalian lakukan dengan kondom yang telah digunakan? “
.
Orang Malaysia : “Ya pastilah kita orang buang di tong sampah atau masukkan kedalam amplop kertas atau plastik kresek untuk dimusnahkan…seperti yang sering kalian lakukan di gedung DPR”
.
Anggota DPR : “Hohohohohooooo…..kalau kami tidak seperti itu broooo……” jawab si anggota DPR dengan senyum sumringah.
.
Sambil mengelus-elus kumis ala Tukul Arwananya si anggota DPR tersebut melanjutkan bicaranya: “Broooo……kami-kami semua di DPR setelah melakukan hubungan se* bebas di ruangan kerja kami. Kondom-kondom bekas pakai dari berbagai komisi tersebut kami kumpulkan ditempat penampungan……Lalu kita kontak orang kepercayaan pemerintah untuk bekerjasama menangani kondom bekas pakai tersebut. Dan secara diam-diam kami masukkan kondom-kondom bekas pakai tersebut kedalam kontainer. Selanjutnya kami lebur. Lalu, kami olah menjadi permen karet dan kami ekspor ke Malaysia negara Anda oleh eksportir handal kami Babah Putao & Co!”.
.
Anggota DPR tersebut semakin semangat; “Brooooo…..itulah alasan yang paling kuat bahwa kenapa kami-kami semua di DPR tidak doyan makan permen karet….seperti yang ada di mulutnya sampeyan!” Jawab sang anggota DPR dengan ketus disertai senyum culas penuh kemenangan.
.
Orang Malaysia : ” Hooooooooaaawwweeekkkkkkkkkk….!!!” (si orang Malaysia tersebut langsung muntah-muntah )
.
(Wakakakakakakkakakak, ternyata angota DPR Indonesia dimana-mana sama saja. Sangat tangkas serta jago dalam bermain lidah. Tidak cuma di dalam negeri doang…..)