Oleh Alex Pangestu | Sabtu, 16 Oktober 2010 | kesehatan
"Kalau penyakit itu dimulai dari New York, dalam waktu satu minggu, penyakit sudah sampai di London," kata Ira Longini, ahli statistik bidang biologi tersebut. "Dan setelah itu, penyakit akan menyebar ke Amerika Utara dan Eropa," tambahnya.
Prediksi ini bisa akurat asal didukung oleh beberapa kondisi. Pertama, penyakit itu merupakan tipe influenza yang penyebarannya sangat mudah. Dengan bersin atau batuk saja, penyakit itu bisa memengaruhi orang dalam radius 3 kaki, sekitar 90 cm. Kondisi kedua, virus harus dimulai dari kota yang memiliki aktivitas bandara yang sangat tinggi untuk memastikan virus berpindah negara.
Kecepatan penyebaran bisa juga dipicu oleh musim. Ketika musim dingin, banyak orang terkena flu dan para petugas kesehatan bisa kesulitan mendeteksi flu normal dengan flu super. "Karena setiap penderita memiliki gejala yang sama, kita terus mengejar, mengejar, dan mengejar. Tetapi sesungguhnya kita tertinggal, tanpa punya kemampuan untuk menghentikan penyebaran," kata Andrew Pekosz, ahli virus dari John Hopkins University.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar