Berdiri sejenak dari duduk, meski hanya semenit, kemungkinan bisa mengurangi ukuran pinggang dan meningkatkan kesehatan jantung.
Penelitian oleh Genevieve Healy yang mempelajari kesehatan di University of Queensland, Australia, dan rekan-rekannya menunjukkan orang-orang yang banyak berdiri dari duduk memiliki ukuran pinggang yang lebih kecil. Healy dan kolega-koleganya melakukan penelitian dengan melibatkan 4.757 orang berusia minimal 20 tahun dalam U.S. National Health and Nutrition Examination Survey. Semua partisipan mengenakan alat yang disebut accelerometer di pinggang, saat mereka tidak tidur, selama tujuh hari.
Accelerometer mengukur jumlah dan intensitas aktivitas fisik partisipan setiap menitnya. Saat tingkat aktivitas sangat rendah, para peneliti berasumsi partisipan sedang bersantai. Dari penelitian ini, para partisipan menggunakan 1,8 jam hingga 21,2 jam untuk bersantai per hari. Rata-tara istirahat dari duduk adalah 4,12 menit.
Penelitian ini menunjukkan, orang-orang dalam studi yang paling banyak beranjak dari duduk, sekitar 1.258 kali dalam seminggu, memiliki pinggang dengan ukuran lebih kecil dari orang-orang yang beranjak dari duduk sekitar 99 kali. Sebanyak 25 persen orang yang paling banyak beranjak dari duduk memiliki ukuran pinggang lebih kecil 4,1 cm dibanding 25 persen orang-orang yang duduk lebih lama.
Healy menjelaskan, saat kita berdiri otot di kaki dan punggung secara terus menerus berkontraksi untuk menjaga postur tubuh kita. Tapi saat kita duduk atau berbaring, otot tersebut tidak aktif. “Jadi, berdiri dari duduk membuat kelompok besar otot ini berkontraksi,” ujar Healy.
Selain itu, orang-orang yang banyak duduk tapi juga banyak bangkit dari dari duduk, memiliki ukuran pinggang lebih kecil dan tingkatan protein C-reaktif (C-reactive protein/CRP) yang rendah dibandingkan dengan partisipan yang jarang bangkit dari duduk. Protein C-reaktif adalah indikator radang dalam tubuh.
Dia menambahkan semakin kecil ukuran pinggang berarti semakin sedikit lemak pada perut dan kesehatan jantung yang lebih baik. Lingkar pinggang yan besar terkait dengan risiko diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
LiveScience
Tidak ada komentar:
Posting Komentar