Airbus A400M
Kamis, 11 November 2010 | 15:24 WIB
KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Pengunjung melintas di dekat replika pesawat angkut militer Airbus A400M saat Pameran Indo Defence 2010, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta. Beragam peralatan pertahanan dan keamanan untuk darat, laut, dan udara dari 38 negara dipamerkan hingga Sabtu (13/11/2010).KOMPAS.com — Indonesia belakangan ini menghadapi banyak bencana, mulai dengan gempa, tsunami, hingga gunung meletus. Salah satu kebutuhan utama dalam menghadapi bencana itu adalah misi penyelamatan atau evakuasi korban sekaligus misi pengiriman bantuan.
Airbus Military mengembangkan salah satu teknologi yang di antaranya bertujuan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Mereka mengembangkan pesawat tipe A400M, sebuah pesawat kargo yang dikatakan sebagai pesawat multifungsi.
Pesawat tersebut dikatakan mampu bersaing dengan pesawat Hercules buatan Lockheed Martin dengan disertai beberapa kelebihan. "A400M adalah pesawat yang multifungsi, bisa digunakan untuk menjalankan misi militer sekaligus misi kemanusiaan seperti menghadapi bencana," ungkap Barbara Kracht, Vice President Media Relation Airbus Military, di pameran Indodefence, Pekan Raya Jakarta, Kamis (11/10/2010).
Barbara mengatakan, A400M memiliki beberapa kelebihan dibanding Hercules. "Pesawat ini mampu menampung lebih banyak muatan. Sebagai contoh, pesawat ini mampu mengangkut truk semitrailer berukuran besar dengan peti kemas berukuran 6.096 meter, perahu penyelamatan, ataupun peralatan pengangkut besar lain, seperti mesin pengeruk yang dibtuhkan setelah bencana alam," ulasnya.
Peter Schoffman, Vice President Capability Marketing Airbus Military, mengatakan, pesawat ini juga mampu mendarat di tempat yang justru Hercules tidak bisa mendarat. Pesawat ini adalah satu-satunya pesawat angkut yang mampu mendaratkan peralatan langsung di tempat tujuan.
"Memastikan pesawat dapat mendarat di tempat yang diinginkan itu sangat penting. Soalnya, untuk apa pesawat mampu mengangkut muatan dalam jumlah besar jika tak mampu sampai ke tempat tujuan," ujar Schoffman.
Ia juga mengatakan, dengan 12 roda dan dirancang untuk mendarat di atas kerikil, bebatuan, dan pasir, pesawat omo dapat terbang dan mendarat dalam landasan pacu walau hanya memiliki panjang 750 meter. A400M juga memiliki penyerapan tekanan yang efisien ke dalam struktur rangka serta resiko minimal kerusakan akibat benda asing.
Lebih lanjut, Barbara mengatakan bahwa pesawat ini juga bisa diubah menjadi pesawat angkut evakuasi korban dengan membawa 125 kasur tandu dan 7 dukungan medis beserta perawatan intensif bila dibutuhkan. "A400M juga dirancang untuk membantu melakukan bongkar muat kargo dengan cepat dan menurunkan muatan dari ketinggian rendah," tandas Barbara.
Dengan spesifikasi tersebut, Barbara mengatakan, "Mungkin ini pesawat yang paling tepat untuk Indonesia bila dibandingkan dengan produk kami yang lain, seperti C235." Barbara mendasarkan komentarnya pada berbagai macam bencana yang dialami Indonesia saat ini dan kebutuhan penyelamatannya.
A400M diklaim sebagai pesawat yang mampu mengangkut 37 ton kargo sejauh 3.295 km, 30 ton kargo sejauh 4.500 km atau 20 ton kargo sejauh 6.400 km atau dua kali lebih banyak dari pesawat angkut taktis yang saat ini aktif dengan muatan yang sama. Pesawat ini bahkan bisa memuat helikopter NH9, CH 470 Chinook, atau dua kendaraan pengangkut infanteri Stryker.
Maket pesawat ini dipamerkan dalam Indo Defence yang berlangsung di PRJ hingga Sabtu (13/11/2010). Nah, di saat pesawat Hercules milik TNI sudah mulai renta, akankah A400 akan menggantikannya?
Airbus Military mengembangkan salah satu teknologi yang di antaranya bertujuan untuk menjawab kebutuhan tersebut. Mereka mengembangkan pesawat tipe A400M, sebuah pesawat kargo yang dikatakan sebagai pesawat multifungsi.
Pesawat tersebut dikatakan mampu bersaing dengan pesawat Hercules buatan Lockheed Martin dengan disertai beberapa kelebihan. "A400M adalah pesawat yang multifungsi, bisa digunakan untuk menjalankan misi militer sekaligus misi kemanusiaan seperti menghadapi bencana," ungkap Barbara Kracht, Vice President Media Relation Airbus Military, di pameran Indodefence, Pekan Raya Jakarta, Kamis (11/10/2010).
Barbara mengatakan, A400M memiliki beberapa kelebihan dibanding Hercules. "Pesawat ini mampu menampung lebih banyak muatan. Sebagai contoh, pesawat ini mampu mengangkut truk semitrailer berukuran besar dengan peti kemas berukuran 6.096 meter, perahu penyelamatan, ataupun peralatan pengangkut besar lain, seperti mesin pengeruk yang dibtuhkan setelah bencana alam," ulasnya.
Peter Schoffman, Vice President Capability Marketing Airbus Military, mengatakan, pesawat ini juga mampu mendarat di tempat yang justru Hercules tidak bisa mendarat. Pesawat ini adalah satu-satunya pesawat angkut yang mampu mendaratkan peralatan langsung di tempat tujuan.
"Memastikan pesawat dapat mendarat di tempat yang diinginkan itu sangat penting. Soalnya, untuk apa pesawat mampu mengangkut muatan dalam jumlah besar jika tak mampu sampai ke tempat tujuan," ujar Schoffman.
Ia juga mengatakan, dengan 12 roda dan dirancang untuk mendarat di atas kerikil, bebatuan, dan pasir, pesawat omo dapat terbang dan mendarat dalam landasan pacu walau hanya memiliki panjang 750 meter. A400M juga memiliki penyerapan tekanan yang efisien ke dalam struktur rangka serta resiko minimal kerusakan akibat benda asing.
Lebih lanjut, Barbara mengatakan bahwa pesawat ini juga bisa diubah menjadi pesawat angkut evakuasi korban dengan membawa 125 kasur tandu dan 7 dukungan medis beserta perawatan intensif bila dibutuhkan. "A400M juga dirancang untuk membantu melakukan bongkar muat kargo dengan cepat dan menurunkan muatan dari ketinggian rendah," tandas Barbara.
Dengan spesifikasi tersebut, Barbara mengatakan, "Mungkin ini pesawat yang paling tepat untuk Indonesia bila dibandingkan dengan produk kami yang lain, seperti C235." Barbara mendasarkan komentarnya pada berbagai macam bencana yang dialami Indonesia saat ini dan kebutuhan penyelamatannya.
A400M diklaim sebagai pesawat yang mampu mengangkut 37 ton kargo sejauh 3.295 km, 30 ton kargo sejauh 4.500 km atau 20 ton kargo sejauh 6.400 km atau dua kali lebih banyak dari pesawat angkut taktis yang saat ini aktif dengan muatan yang sama. Pesawat ini bahkan bisa memuat helikopter NH9, CH 470 Chinook, atau dua kendaraan pengangkut infanteri Stryker.
Maket pesawat ini dipamerkan dalam Indo Defence yang berlangsung di PRJ hingga Sabtu (13/11/2010). Nah, di saat pesawat Hercules milik TNI sudah mulai renta, akankah A400 akan menggantikannya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar