Oleh Alex Pangestu | Sabtu, 30 Oktober 2010 | arkeologi
Benda cagar budaya Mentawai, yang tercatat oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) selamat setelah Kepulauwan Mentawai dilanda tsunami Senin (25/10). Benda cagar budaya tersebut adalah 2 bunker Jepang di Desa Muara Seberut, Kecamatan Siberut Selatan, rumah tradisional Suku Satairarak, dan rumah tradisonal Suku Saurai.
"Wilayah Siberut Selatan tidak terkena bencana tsunami, sehingga 4 benda cagar budaya tersebut selamat," kata Fitra Arda, Kepala BP3, dalam laporannya kepada Crisis Cenger Budpar di Jakarta, Jumat siang (29/10).Fitra mengatakan, petugas BP3 Batusangkar akan mencatat benda cagar budaya di kawasan Pagai Utara, sebagai daerah yang paling parah terkena bencana tsunami. "Di daerah ini belum ada BCB yang terdaftar di balai. Saat ini kami sulit mendapatkan informasi. Kalau ada informasi, kami akan segera ke sana," kata Fitra.
Gempa tektonik berkekuatan 7,2 skala Richter menimbulkan tsunami di kawasan Pagai Utara, Mentawai, Sumatra Baratpada Senin (25/10). Musibah tsunami ini mengakibatkan korban jiwa ratusan orang dan harta benda.
"Wilayah Siberut Selatan tidak terkena bencana tsunami, sehingga 4 benda cagar budaya tersebut selamat," kata Fitra Arda, Kepala BP3, dalam laporannya kepada Crisis Cenger Budpar di Jakarta, Jumat siang (29/10).Fitra mengatakan, petugas BP3 Batusangkar akan mencatat benda cagar budaya di kawasan Pagai Utara, sebagai daerah yang paling parah terkena bencana tsunami. "Di daerah ini belum ada BCB yang terdaftar di balai. Saat ini kami sulit mendapatkan informasi. Kalau ada informasi, kami akan segera ke sana," kata Fitra.
Gempa tektonik berkekuatan 7,2 skala Richter menimbulkan tsunami di kawasan Pagai Utara, Mentawai, Sumatra Baratpada Senin (25/10). Musibah tsunami ini mengakibatkan korban jiwa ratusan orang dan harta benda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar